Selama beberapa hari terakhir ini, sejak awal merenungkan kitab Ulangan, kita sudah disuguhkan dengan catatan peristiwa yang mengingatkan umat Israel tentang pentingnya komitmen dan keteguhan hati untuk berproses di dalam janji berkat TUHAN. Kita sudah mendapati pembelajaran iman bahwa janji berkat dari TUHAN tidak akan terwujud jika kita tidak bersedia untuk mengerjakan janji tersebut, bukan karena TUHAN berubah pikiran atau membatalkannya. Ayat 34-40 ini pun memberikan penegasan tentang hal tersebut.
Sekilas kita melihat perubahan sikap dari TUHAN sejak awal berniat memberikan tanah itu kepada orang-orang yang dibawa-Nya keluar dari Mesir, namun justru memberikannya bagi anak-anak mereka. Seolah-olah, TUHAN membatalkan janji yang sudah ia sampaikan. Namun, perikop ini justru mengingatkan umat Israel, sekaligus kepada kita di masa sekarang bahwa janji berkat TUHAN bukan sesuatu yang dapat dipandang remeh apalagi tidak dikerjakan dalam kesungguhan serta komitmen iman.
Kemurkaan yang nampak dari TUHAN kepada orang-orang Israel, setidaknya dapat kita pahami disebabkan oleh beberapa hal, misalnya: mereka tidak mau berproses dalam pembentukan TUHAN; mereka membiarkan diri terhanyut dalam ketakutan hingga melupakan kuasa TUHAN; keengganan untuk memasuki tanah orang Amori merupakan bentuk penolakan kepada TUHAN yang memberikan penyertaan penuh bagi mereka. Melalui sikap tegas ini pula, TUHAN sedang mendidik generasi penerus bangsa Israel tentang perlunya memiliki kesungguhan hati dan komitmen penuh dalam menjalani hidup bersama TUHAN.
Sahabat Alkitab, perikop ini tidak menunjukkan bahwa TUHAN adalah pihak yang mudah berubah sikap, ingkar janji maupun kejam. Justru, kita sedang diberikan pengajaran mengenai totalitas beriman kepada TUHAN. Kita tidak dapat menuntut Ia agar bertindak penuh, padahal kita sendiri enggan untuk bekerja sedikit lebih keras dalam menjalani proses pembentukan bersama-Nya. Itulah mengapa, beriman kepada TUHAN berarti kita bersedia untuk mempertahankan keteguhan hati dan memberikan komitmen penuh kepada-Nya.