Beriman itu Tidak Situasional

Renungan Harian | 30 September 2022

Beriman itu Tidak Situasional

         Anda mungkin pernah mendengar slogan, “sehat itu mahal!”. Dibalik kalimat tersebut terdapat banyak pertimbangan berdasarkanya kenyataan yang ditimbulkan akibat kesehatan yang menurun. Kalimat “sehat itu mahal” memang terkesan sangat menitikberatkan pertimbangan secara ekonomis, misalnya biaya pembelian obat, pembayaran rumah sakit, hingga biaya kebutuhan pemulihan pasca sembuh. Seseorang yang sedang sakit pun biasanya akan memiliki kesadaran atas pentingnya menjaga kesehatan. Namun, seiring dengan pemulihan kondisi tubuh ia pun cenderung melupakan pentingnya menjaga kesehatan.

Melupakan atau menganggap remeh kesehatan hanyalah satu contoh dari sekian banyak bentuk diorientasi dan ketidakmampuan seorang manusia dalam mempertahankan fokus serta komitmennya. Bentuk lain dari persoalan ini pun dapat mewujud dalam lingkup hidup keimanan, yakni ketika seseorang tidak mampu menjaga komitmen imannya kepada TUHAN. Terkadang atau mungkin lebih sering seorang manusia begitu sungguh-sungguh beriman dan berserah ketika ia merasa begitu membutuhkan TUHAN, misalnya di tengah kondisi hidup yang begitu sulit. Namun, beda halnya ketika kesulitan itu sudah berlalu, secara berangsur ketekunan iman dan sikap berserahnya pun justru menurun.

Catatan yang kita baca pada hari ini juga berbicara mengenai pentingnya menjaga komitmen. Pernyataan TUHAN yang terekam di dalam ayat-ayat ini telah menjadi sebuah peringatan sekaligus pengingat bagi bangsa Israel dan umat TUHAN di segala zaman bahwa kita perlu menjaga hati agar selalu setia kepada-Nya. Beriman kepada TUHAN merupakan sebuah praktik hidup yang perlu bersifat tahan uji, bukannya sebuah tindakan situasional. Jika kita perhatikan bagian-bagian sebelumnya, maka peringatan dari TUHAN seperti yang tertulis pada ayat 28 da 29 pun menjadi sangat relevan. Melalui pernyataan itu TUHAN ingin agar sikap iman bangsa Israel seperti yang muncul pada ayat-ayat sebelumnya tidaklah bersifat situasional atau sementara, melainkan sungguh-sungguh mewujud dari kondisi hati yang terfokus penuh kepada-Nya.

Sahabat Alkitab, marilah kita mengevaluasi diri dengan mempertanyakan beberapa pertanayaan, seperti: Apakah hati dan pikiran saya masih terfokus kepada TUHAN? Jika tidak, hal apa yang menyebabkan ini terjadi? Kiranya kesetiaan dan sikap hormat kepada TUHAN selalu terpatri pada iman saudara dan saya.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia