Pernahkah kita mengeluh karena merasa berada di tempat yang salah? Merasa salah jurusan bagi yang bersekolah, tidak cocok dengan lingkungan kerja, atau merasa tidak betah dengan lingkungan rumah. Hal ini dapat terjadi setidaknya karena dua hal, pertama mungkin sebelum memilih suatu tempat atau pekerjaan kita tidak memiliki pertimbangan yang cukup matang, kurang melibatkan Tuhan dalam mengambil keputusan. Kedua, kehidupan berjalan secara dinamis, perubahan yang cepat membuat beberapa orang kesulitan beradaptasi.
Pada teks hari ini kita melihat bahwa kemampuan beradaptasi menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh umat Israel yang sudah keluar dari Mesir, mereka sudah berhasil keluar dari ‘tempat yang salah’, kini harus berjuang hidup mengembara di padang gurun demi menuju tanah terjanji. Tuhan membantu mereka membentuk kelompok-kelompok dan mengatur posisi (kemah) yang strategis. Tuhan sendiri yang memberikan pertimbangan bagi suku Ruben, Simeon dan Gad untuk berkemah secara berdekatan di wilayah selatan. Pengelompokan pasukan yang dilakukan juga kemungkinan mempertimbangkan kedekatan masing-masing suku. Mengingat Ruben dan Gad merupakan anak pertama dan kedua dari Yakub dan Lea, sedangkan Simeon adalah anak ketujuh Yakub—anak pertama Yakub dengan Zilpa (hamba Lea).
Sahabat Alkitab, dimana dan dengan siapa Tuhan menempatkan kita, tak lepas dari rencana dan rancanganNya. Jika kita mulai merasa berada di tempat yang salah, lihatlah kembali dirimu dan sekitar dengan melibatkan Tuhan.