Tuhan yang menjauhkan kami. Dari Engkau adalah ketidaksetiaan kami. Ampuni kami ya Tuhan.

Renungan Harian | 15 Februari 2019

Tuhan yang menjauhkan kami. Dari Engkau adalah ketidaksetiaan kami. Ampuni kami ya Tuhan.

Jika dalam relasi dengan manusia kita berusaha untuk tetap setia, tidakkah terlebih lagi kita harus melakukannya juga kepada Allah?

 

Kira-kira dua puluh tahun lamanya Peti Perjanjian TUHAN berada di wilayah perbatasan yaitu di Kiryat-Yearim "Kota Hutan", tepatnya di rumah Abinadab. Selama waktu itu pula keluhan dan doa-doa mereka tidak didengarkan oleh TUHAN, sebabnya adalah karena mereka masih mempertahankan penyembahan berhala di tengah-tengah mereka. Mereka menyembah Dewi kesuburan dan seksualitas bernama Dewi Asytoret dengan bentuk penyembahan berupa pelacuran bakti, dan juga Dewa Baal. Karena semua itulah Allah menjauhkan diri-Nya dari mereka dan tidak mendengar semua doa mereka. Karna itu Samuel yang telah bertugas menggantikan imam Eli, meminta mereka untuk menjauhkan semua penyembahan itu dan membuang patung-patung dewa-dewi, lalu berbalik dengan sepenuh hati kepada TUHAN, Allah Israel.

 

Sahabat Alkitab, benarlah apa yang dikatakan oleh Nabi Yesaya (Yes. 59:1-2) demikian, "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." Ketidaksetiaan kita kepada Allah telah menjauhkan kita dari hadirat-Nya, sebab Ia adalah Allah yang cemburu, yang tidak ingin dipersekutukan dengan apapun. Jika di zaman Samuel orang Israel mempersekutukan Allah dengan dewa-dewi, di zaman ini ada lebih banyak lagi hal yang membuat kita mempersekutukan Allah. Bisa manusia, pekerjaan, jabatan, benda-benda, hobi, dan apa saja yang mampu mengalihkan fokus penyembahan kita dari Allah. Seperti seruan Samuel, baiklah kita meninggalkan semuanya itu dan membuangnya, menganggapnya sampah, sebab jika tidak demikian semua itu akan kembali mengganggu penyembahan kita kepada Allah.

 

Kesetiaan Allah dalam penyertaan-Nya tidak perlu kita ragukan lagi, hanya tetaplah setia kepada Allah.
Salam Alkitab Untuk Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia