Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. (Lukas 22:40-44)
Bukan hanya Anda, Yesus juga pernah mengalami ketakukan dan kesedihan yang sangat hingga seperti mau mati rasanya. Perasaan seperti itu begitu mencekam dan sebagai manusia, Yesus tidak dapat menutupi perasaan-Nya. Ia tahu penderitaan seperti apa yang akan Ia alami nanti dan bukan hanya penderitaan fisik saja, yang lebih menakutkan adalah tatkala Allah Bapa meninggalkan-Nya
Yesus memberi tahu dan menjadi teladan tentang apa yang harus dilakukan untuk menghadapi saat-saat demikian yaitu dengan berdoa dan berjaga-jaga agar Anda tidak jatuh ke dalam pencobaan.