Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Kata Yesus kepada mereka: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci." (Markus 14:46-49)
Adakah Dia adalah Allah yang lemah dan tak berdaya? Tidak sanggupkah Dia membebaskan diri-Nya sendiri? Jika Dia Sang Mahakuasa, mengapa membiarkan diri-Nya untuk ditangkap dan diikat? Dapatkah Yang Mahakuasa dibelenggu?
Yesus sungguh tahu apa misi kedatangan-Nya ke dalam dunia, karena itu Ia menyerahkan diri-Nya untuk dibelenggu. Dia membiarkan diri-Nya ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian, seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya (lih. Yes. 53:7). Karena itu, kepada Petrus yang mencoba membelanya dengan pedang Ia berkata, “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya,… Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?”
Yang Mahakuasa tidak dapat dibelenggu oleh kuasa mana pun jika bukan Ia yang menyerahkan diri-Nya sendiri. Supaya genaplah apa yang yang tertulis dalam kitab nabi-nabi. Yesus menyerahkan diri-Nya untuk dibelenggu, agar kita yang terbelenggu oleh dosa dan kutuknya, dibebaskan-Nya.