Pada pasal sebelumnya, penulis Ibrani mengungkapkan kembali bahwa generasi padang gurun yang memberontak tidak dapat masuk ke dalam "tempat peristirahatan" atau tanah perjanjian. Dosa telah menghalangi mereka untuk menerima berkat itu. Janji Allah akan tempat peristirahatan itu berlaku juga bagi mereka di zaman itu. Pesan pada ayat 1 adalah supaya mereka saling menjaga agar mereka semuanya tidak ada yang tertinggal "terhilang" sehingga tidak dapat menikmati peristirahatan bersama dengan Allah. Maksud peristirahatan ini mungkin adalah rasa aman, tenang, dan nyaman bersama dengan Allah seperti yang dinyanyikan oleh Bani Korah dalam nyanyian Mazmurnya "Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain..." (Mzm. 84:11). Kepercayaan kepada Allah memberi kepastian bahwa mereka akan menerima janji Allah itu.
Sahabat Alkitab, hiruk pikuk dunia memang sangat melelahkan. Bekerja dan melayani yang seharusnya menjadi begitu menyenangkan dibuat melelahkan oleh dosa. Tidak jarang kelelahan itu membuat kita menjadi frustrasi. Syukur kepada Allah, Ia selalu memberikan kepada kita kesegaran yang baru setiap kali lelah itu datang. Ya, saat kita diam dalam hadirat-Nya. Saat kita datang menyembah-Nya, menaikkan pujian dan bermazmur bagi-Nya. Ini bukanlah candu seperti yang dikatakan oleh orang-orang yang tidak mengenal-Nya. Ini adalah pengalaman rohani yang nyata. Pengalaman rohani yang menyegarkan jiwa. Pengalaman yang tidak akan pernah kita temui di luar dari pada-Nya. Allah yang kita sembah adalah Allah sumber damai sejahtera, damai-Nya membuat kita tenang dan memberi kesegaran yang baru. Bahkan pemazmur pun menginginkan untuk selalu berada di hadirat Tuhan seumur hidup untuk menyaksikan dan menikmati bait-Nya (Mzm. 27:4).
Kiranya kami layak ya Tuhan menikmati hadirat-Mu dan beroleh kekuatan yang baru.
Salam Alkitab Untuk Semua