Paulus mengingatkan kepada jemaat Efesus untuk berhati-hati dengan percakapan kosong artinya yang tidak berisi kebenaran malahan sebaliknya. Ada ajaran yang berkembang saat itu yang menganggap bahwa pembenaran dari Allah tidak berhubungan sama sekali dengan kekudusan hidup. Bukan hanya berhati-hati, tetapi juga jemaat harus menjauhi orang-orang dengan pemikiran dan bersikap demikian. Mereka sekarang adalah umat Tuhan, anak-anak Terang, sehingga harus hidup berbuahkan perbuatan baik, adil, dan tulus dalam pandangan Allah (TB: kebaikan, keadilan, kebenaran). Buah itu menunjukkan bahwa mereka benar-benar berakar pada Kristus.
Sahabat Alkitab, tanaman yang berakar akan menghasilkan buah, sebaliknya jika tidak berakar tidak dapat bertumbuh apalagi berbuah. Buah-buah itulah yang menyenangkan hati Tuhan. Sejak Kristus memilih dan menebus kita, kita berubah status dari anak-anak kegelapan yang hidup memusuhi Allah, menjadi anak-anak terang yang hidup untuk menyenangkan Allah. Cara menyenangkan Allah adalah dengan melakukan perbuatan yang ada dalam tiga kategori ini sekaligus yaitu baik, adil, dan benar dalam pandangan Tuhan. Ini penting, sebab penilaian itu bukan menurut kita melainkan menurut Allah, dari firman-Nya (Alkitab) kita dapat tahu mana yang berkenan bagi-Nya dan mana yang tidak. Marilah kita menilik hidup kita, minta kepada Allah untuk menyelidikinya apakah sudah menyenangkan hati-Nya ataukah sebaliknya.
Hiduplah sebagai anak-anak terang yang nyata dalam penampilan hidup kita.
Salam Alkitab Untuk Semua