Hukuman Adalah Bentuk Terluar Dari Kebijaksanaan. Karena Itu, Mereka Yang Bijaksana Tidak Lagi Memerlukan Hukum Untuk Mengatur Hidupnya.

Renungan Harian | 12 Desember 2019

Hukuman Adalah Bentuk Terluar Dari Kebijaksanaan. Karena Itu, Mereka Yang Bijaksana Tidak Lagi Memerlukan Hukum Untuk Mengatur Hidupnya.

Apa yang dilakukan oleh Yesus dan murid-murid-Nya telah melanggar hukum Sabat dalam agama Yahudi. Tindakan memetik bulir gandum bukanlah sebuah pelanggaran (Ul. 23:25), pelanggaran mereka adalah karena melakukannya pada hari Sabat (Kel. 20:10; 34:21). Penafsiran terhadap hukum Taurat yang dilakukan secara lisan turun-temurun telah kehilangan esensinya, mereka lebih menitik beratkan pada aturan demi aturan bukannya pada relasi berdasarkan kasih kepada Allah dan sesama manusia. Karena itu Yesus menegur mereka dengan berkata, "Hari Sabat dibuat untuk manusia; bukan manusia untuk hari Sabat..." Maksudnya adalah hukum dibuat untuk menolong, mengatur, dan memudahkan hidup manusia, bukan untuk memperbudak manusia. Jadi prioritas hukum itu adalah memanusiakan manusia.

Sahabat Alkitab, Allah telah memberikan hikmat kepada manusia untuk mengatur kehidupannya sendiri dalam relasi bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Supremasi hukum adalah mutlak harus ditegakkan. Tetapi bahwa hukum itu tidak boleh memperbudak dan merendahkan harkat, derajat, martabat, kreativitas, dan kebebasan manusia sama sekali. Sebelum hukum itu dibuat harus mempertimbangkan hal-hal seperti itu, dan bahwa hukum itu sendiri harus terbuka terhadap perubahan-perubahan, sebab manusia adalah makhluk yang dinamis, dan perkembangan zaman menuntut itu. Dalam dunia kerja misalnya: Perusahaan yang berani mempekerjakan orang-orang muda atau kaum milenial tentunya harus terbuka dengan gaya hidup orang-orang muda sehingga aturan yang telah tua dan kaku harus ikut menyesuaikan  dirinya dengan karakteristik orang muda zaman ini. Manusia adalah subyek sekaligus obyek hukum yang "hidup" karena itu hukum dan peraturan yang ada pun harus "hidup". Ingatlah bahwa hanya Allah dan kasih-Nya yang tidak akan pernah berubah di dunia ini, selebihnya perubahan diizinkan dan harus terjadi, termasuk hukum sebagai bentuk terluar dari bentuk kebijaksanaan manusia. Bahkan Allah pun menyesuaikan hukum-Nya dengan kehidupan dan kebutuhan manusia (bnd. Kej. 1:29 dgn 9:3).

Hiduplah bijaksana sebagaimana Allah dengan begitu bijaksana mengatur kehidupan kita.

Salam Alkitab Untuk Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia