Mendapatkan kepercayaan untuk memimpin merupakan sebuah tantangan, namun seberapa banyak pemimpin yang bersedia dengan rendah hati mengakui bahwa segala yang di dapatnya itu hanya berasal dari Tuhan?
Salomo menyadari betul bahwa menjadi pemimpin bagi bangsa pilihan merupakan tanggungjawab yang besar, ia merasa tidak mampu tanpa pertolongan Tuhan. Dalam doanya ia mengakui dengan rendah hati bahwasanya ia dapat menjadi raja, hanya karena kebaikan Tuhan yang memperlengkapi segala kekurangan dan keterbatasannya. Justru dalam kejujuran itulah terlihat bahwa yang menjadi prioritas Salomo bukanlah jabatan ataupun kedudukannya melainkan umat yang dipercayakan Allah kepadanya. Hal tersebut nampak ketika Tuhan menawarkan untuk mengabulkan apapun yang dimintanya. Bukan kekayaan ataupun kekuasaan melainkan hikmat yang salomo minta. Ia menyadari bahwa hikmat Allah saja yang dapat menjembatani keterbatasan serta kekurangan Salomo dalam memimpin bangsa Israel yang amat besar itu. Ia memohon hikmat dari Tuhan supaya segenap sikap, keputusan dan segala hal yang dilakukannya sebagai pemimpin, semuanya dilakukan seturut dengan cara Tuhan saja.
Sahabat Alkitab, seberapa banyak diantara kita yang sudah menyadari tentang tanggungjawab yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita? Sudahkah kita melaksanakan tanggungjawab itu dalam terang hikmat Tuhan? Ataukah selama ini kita menjalankan tanggung jawab itu dengan cara pandang kita sendiri. Seringkali kesuksesan kita pandang hanya diakibatkan oleh diri sendiri yang bekerja keras dengan amat bersusah payah, padahal dibalik kesuksesan tersebut ada Tuhan Allah yang berjuang bersama kita. Maka jalani kerja ataupun tanggung jawab apapun yang Tuhan berikan kepada kita dengan penuh rasa syukur serta kesadaran bahwa hanya Ia saja yang memampukan kita untuk menjalani tanggung jawab tersebut dengan baik.
Salam Alkitab Untuk Semua