Peribahasa ini sudah sering kita dengar bahkan terkadang sering kita pakai untuk menyampaikan isi hati kita terhadap suatu peristiwa yang disebabkan oleh satu orang yang berdampak pada orang lain. Dan hal ini dapat kita lihat dalam kitab Yosua 7.
Sebelum menggempur Ai, Yosua mengirim orang untuk mengintai kota itu. Menurut laporan, jumlah penduduk Ai sedikit saja sehingga mereka memprediksikan bahwa hanya dengan dua atau tiga ribu orang, mereka bisa merebut Ai (ay. 2-3). Tetapi rupanya, orang-orang Ai berhasil mengalahkan pasukan Israel bahkan menewaskan tiga puluh enam orang dari mereka. Hati bangsa itu pun menjadi tawar (ay. 4-5). Yosua kemudian datang kepada Tuhan, mengeluhkan kekalahan mereka. Tuhan lalu menyingkapkan dosa bangsa Israel yang menyebabkan macetnya penyertaan dan perlindungan-Nya. Tuhan bahkan menegaskan bahwa Dia tidak akan menyertai bangsa Israel sebelum dosa itu dilenyapkan (ay. 10-12).
Sahabat Alkitab, Kita tidak bisa menganggap enteng dosa atau ketidaktaatan kepada Tuhan. Mengapa? Sebab dosa dan ketidaktaatan dapat menjadi penghalang akan pertolongan dan penyertaan-Nya di dalam kehidupan kita. Ketika kita menyadari perbuatan kita tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, kita perlu untuk segera bertobat dan meminta pengampunan-Nya. Seperti Yosua, kita juga perlu memohon hikmat dari Tuhan setiap hari agar Dia menyingkapkan hal-hal dalam kehidupan kita yang tidak berkenan kepada-Nya.
Selamat pagi, marilah kita hidup didalam ketaatan dan tunduk dalam perintah Tuhan maka percayalah pernyataan Tuhan akan senantiasa kita rasakan dalam setiap kehidupan kita.
Salam Alkitab Untuk Semua