Pertemuan dua perempuan yang diberkati Tuhan untuk menjadi ibu dari dua tokoh penting dalam penggenapan nubuatan mesianik menjadi sebuah peristiwa yang sangat penting, entah untuk keduanya maupun untuk para pembaca. Pertemuan itu penting bagi Maria dan Elisabet karena inilah pertemuan perdana pasca mereka masing-masing ditemui oleh Gabriel. Pada pertemuan itu pula terjadi sebuah afirmasi atas pesan yang telah disampaikan oleh Gabriel kepada keduanya. Maria akhirnya mengetahui dengan pasti bahwa Elisabet, sanaknya, tengah mengandung persis seperti yang telah diberitakan oleh Gabriel. Bagi Elisabet, pertemuannya dengan Maria pun begitu sangat bernilai karena pada saat itulah ia mendapatkan bukti atas nubuat yang telah disampaikan oleh Gabriel kepada Zakharia bahwa anak yang akan dilahirkan Elisabet adalah sang pembuka jalan untuk menyambut datangnya sang Juruselamat.

Peristiwa itu juga penting untuk para pembaca karena melalui dialog antara Elisabet dan Maria terdapat penegasan tentang otoritas dan peran dari Yesus, sang Anak yang sedang dikandung oleh Maria. Itulah mengapa Elisabet menjadi pihak yang memberikan ucapan berkat pasca menerima salam dari Maria. Di dalam ucapan berkat itu terkandung nilai kuasa yang besar yang telah diterima oleh Elisabet melalui salam yang diberikan Maria. Hal itu merupakan bentuk pengakuan Elisabet bahwa memang benar segala sesuatu yang telah diberitakan oleh Malaikat Tuhan kepada Zakharia. Semau berita itu telah tergenapi dan anak yang dikandung oleh Maria merupakan sang Juruselamat.

Nilai pertemuan di antara kedua perempuan yang penuh bahagia ini telah memberikan para pembaca sebuah pembelajaran tentang dampak dari pertemuan yang ramah. Pada saat Maria dan Elisabet berjumpa, mereka adalah dua perempuan yang sedang menggumuli nubuatan dari Malaikat Tuhan. Tentu saja, terdapat banyak pertanyaan atas misteri dari seluruh pesan yang telah mereka dapatkan. Mereka memang mungkin saja mengalami sedikit-banyak ketakutan di tengah misteri tersebut. Namun, melalui pertemuan yang penuh keramahan itulah Maria dan Elisabet, mendapatkan penguatan dan pemenuhan satu dengan yang lain. Tentu saja, penguatan itu bersumber dari Roh Kudus yang memenuhi keduanya atas kehadiran sang Anak, Yesus Kristus. Inilah nilai permenungan yang juga perlu kita gumuli dalam setiap bentuk pertemuan yang kita bangun dalam seluruh aspek kehidupan. Idealnya, setiap pertemuan yang dibangun oleh umat Tuhan dapat menghadirkan penguatan dan pemenuhan oleh kuasa Roh Kudus.