Ada sebuah kisah nyata dari seorang wanita yang belasan tahun tidak bisa berjalan. Segala cara sudah dilakukan untuk membuatnya sembuh. Namun usaha itu gagal. Hingga seorang psikolog berhasil menemukan penyebab dari penyakit wanita tersebut. Ya, wanita tersebut tidak dapat berjalan bukan karena penyakit fisik, melainkan penyakit psikologis. Ada ketakutan yang luar biasa dalam diri wanita tersebut yaitu saat dia bertemu dengan orang lain. Baginya, orang lain adalah ancaman dan membuatnya berada dalam bahaya. Itu sebabnya belasan tahun dia mengurung diri di dlam kamarnya, tidak mau bertemu orang lain, bahkan tidak mau berjalan keluar rumah, walaupun hanya di halaman. Ketakutan yang akut telah menimbulkan penyakit dalam kejiwaannya dan akhirnya menyerang fisiknya.
Setiap orang tentu sering merasakan ketakutan-ketakutan dalam dirinya. Takut dibicarakan orang lain, takut tidak punya uang untuk makan, takut kehilangan pekerjaan, takut tidak dicintai, takut orang lain lebih berhasil dari kita, dan sebagainya. Ketakutan yang kita rasakan disatu sisi tentu dapat membuat kita lebih waspada. Namun disisi yang lain, ketakutan akan hal-hal yang belum tentu terjadi dapat merugikan diri sendiri bahkan merugikan orang lain. Ketakutan yang seperti ini disebut ketakutan yang tak beralasan. Bahkan dampaknya sangat besar.
Demikian juga yang dilakukan oleh orang-orang Yerusalem. Ketakutan mereka yang tidak beralasan bahkan telah membuat mereka kehilangan akal sehat. Segala upaya dilakukan untuk menghentikan niat orang-orang Israel membangun kota dan Bait Suci. Tidak hanya dengan menyebarkan berita buruk tentang orang Israel, tetapi mereka sampai mempengaruhi pemimpin negeri itu untuk menggunakan kekuasaannya. Hidup orang-orang ini sudah dikuasai kuasa kegelapan, yaitu ketakutan mereka.
Sahabat Alkitab, sebagai orang percaya, sudah seharusnya kita lebih menguatkan iman kita kepada Allah. Yakinlah bahwa ketakutan-ketakutan yang kita rasakan sesungguhnya adalah ketakutan akan hal-hal yang belum tentu terjadi, bahkan tidak terjadi sama sekali. Mari kita selalu waspada, janganlah ketakutan pribadi kita merugikan orang lain. Jika kita percaya kepada Allah, maka sesungguhnya tidak ada yang perlu kita takutkan di dunia ini. Setiap orang dizinkan Allah untuk berkembang dan menjalani hidupnya dengan cara masing-masing. Tidak ada yang perlu kita takutkan.