Membaca teks Injil Lukas 21 : 34 – 36 memberikan kesan bagi semua pembaca tentang “ Kedatangan Mesias yang dijanjikan Tuhan melalui para Nabi Israel ribuan tahun sebelumnya. Pesan : “"Jagalah dirimu, ( ayat 34 ) atau “ Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa “ ( ayat 36), paralel dengan pesan Hati-hatilah dan berjaga-jagalah “ dalam injil Markus 13 : 33 – 37 . tema besar dari perikop ini adalah Kedatangan anak Manusia...... adalah Pesan Yesus kepada para pendengar khotbah Yesus dalam konteks ini adalah nasehat kepada Murid-muridnya, Supaya murid Yesus tidak terus menerus dipasung oleh opini ( pemikiran ) bahwa kedatangan Tuhan akan merobah segala sesuatu didunia yang penuh kesengsaraan ini menjadi dunia yang lebih adil, benar dan lebih bermartabat..... !! dan orang-orang yang setia pada ajaran agama akan memperoleh status baru dan dimuliakan ........ !!!! janji dan harapan mesianik seperti ini selalu ada dan tetap hidup dalam kehidupan kita bahkan dewasa ini di tengah persoalan dunia.
Pada masa kini Pengharapan mesianik bahkan dikemas dalam berbagai kemasan, baik dalam kemasan agama-agama samawi, agama suku-suku, maupun dalam kemasan politik dan isme-isme buatan manusia.. apakah itu salah..... ?
Sesungguhnya tidak 100 % salah....... tetapi kedatangan Yesus bukan semata-mata membalikkan keadaan nyata seperti itu....... kedatangan Yesus ke dalam dunia bertujuan Penebusan atas dasar Kasih dan Pengampunan dari Tuhan Allah. Yesus tidak membangun kerajaan Allah seprti kerajaan-kerjaan dunia.....
Yesus menebarkan dan menanamkan nilai-nilai keilahian, nilai-nilai surgawi, Sifat-sifat Kerajaan Allah didalam realitas kehidupan manusia.... Supaya dunia beroleh kasih karunia Allah. Supaya suasana Kerajaan Allah nampak dalam kehidupan kita.
Karena itu Yesus menasehatkan para muridNya. "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan “ ( ayat 34 ). Kita berdoa supaya pikiran kita dikelola dengan baik sehingga yang lahir adalah sesuatu yang baik. Pikiran kita disesatkan melainkan fokus pada apa yang akan kita hasilkan jika kerajaan Allah itu kita yang ciptakan. Artinya melalui kita dan kuasaNya kita melahirkan kebahagiaan, sukacita, damai, dan sejahtera bagi dunia ini. Meskipun yang kita kerjakan sederhana namun berdampak bagi hati dan kehidupan orang lain.
Sahabat Alkitab..............
Di sisi lain Orang Yahudi sangat kokoh memelihara tradisi Agama, salah satunya adalah pengharapan masa yang akan datang. Orang Yahudi merasa yakin bahwa tokoh Yesus dari Nazareth sangat cocok dengan pesan-pesan spiritual dalam kitab suci...... tetapi mengapa Takhta Daud belum juga dibangunkan kembali......... Pertanyaan dlam ayat 7 "Guru, bilamanakah itu akan terjadi ? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi ? adalah pertanyaan bernada desakan kepada Yesus....
Dipihak Yesus...... Kesesatan berpikir seperti ini harus diperbaiki.....
Bahwa gambaran utopis yang selama ini dihayati oleh para pengikut Yesus dalam hal ini para murid Yesus harus dirobah, dan disegarkan Sebab Jesus tidak datang untuk membangun kerajaan seperti kerajaan duniawi seperti yang mereka bayangkan. Yesus datang membangun suasana kerajaan surga yang damai sejahtera, yang dibangun atas dasar sifat-sifat Allah yang adalah Kasih, Allah yang Benar, Allah yang Adil, Allah yang kudus,dan menanamkan nilai kekekalan Allah dalam dunia ini.
Singkat kata Yesus menasehati para murid untuk mewaspadai situasi kehidupan pribadi mereka dan apa yang harus mereka kerjakan dan hadapi dalam kurun waktu penantian itu.
Karena itu di masa-masa penantian marilah kita berusaha menjaga kekudusan hidup dengan selalu berperilaku santun, bertutur kata yang benar, penuh kasih, dan menjaga keseimbangan hidup antara sesama, antar lingkungan kerja kita dengan menaati semua hukum-hukum dan peraturan dibawahnya, meningkatkan stabilitas kehidupan menuju kesejateraan dan menjadi pribadi yang aktif dalam menebar kasih Allah dalam di dunia ini, khususnya kita yang bekerja bagi umat Tuhan. Itulah bagian dari kita menghadirkan kerajaan Allah. Tuhan memberkati. Amen ......
Salam Alkitab Untuk Semua