Untuk orang Yahudi merayakan Paskah berarti merayakan kemerdekaan mereka dari perbudakan Mesir. Keluarga berkumpul, menceritakan ulang kisah itu, dan makan bersama untuk merayakan pembebasan Allah tersebut. Dengan berbuat demikian mereka menemukan ulang jati diri mereka sebagai umat Tuhan pada tindakan kuasa pembebasan Allah.
Tuhan Yesus tidak memfokuskan Paskah pada tindakan pembebasan dari Allah dalam Perjanjian Lama, tetapi pada tindakan pembebasan yang akan dilakukan Tuhan Yesus melalui kematian-Nya. Dalam perjamuan akhir bersama murid-murid-Nya, Ia menyebut roti itu sebagai tubuh-Nya dan anggur itu sebagai darah-Nya Pembebasan yang akan dikerjakan Tuhan Yesus itu adalah pembebasan yang membuat orang lepas dari kuasa dan konsekuensi dosa. Hanya orang yang sudah menerima arti Paskah baru ini yang akan ambil bagian dalam perjamuan kekal bersama Yesus Kristus
Tuhan berkata tentang roti, “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” (ayat 26). Tubuh Tuhan Yesus satu, dipecah-pecahkan. Supaya setiap kita yang telah terpecah-pecah karena efek dari perbedaan suku bangsa, agama, sosial ekonomi, dan latar belakang pendidikan boleh dipersatukan kembali. Lalu, Tuhan berkata juga tentang isi cawan, yaitu air anggur, “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang telah ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (ayat 27-28). Anggur yang merupakan lambang dari darah Yesus, telah tercurah untuk pengampunan dosa setiap kita.
Sebagai umat yang telah memperoleh keselamatan, marilah kita memaknai hidup untuk terus beriman kepada-Nya sehingga kita selalu berjalan dalam terang pengorbanan Yesus Kristus.
Salam Alkitab Untuk Semua