Dunia ini tidak terjadi begitu saja. Ia diciptakan. Begitu pula dengan segala makhluk yang berdiam di dalamnya. Allah menciptakan semua itu di dalam hikmat-Nya, yang kekal adanya. Untuk menegaskan bahwa hikmat mendahului ciptaan, Amsal menggambarkan hikmat seolah ciptaan Allah yang pertama. Sesungguhnya hikmat ada sebelum alam semesta diciptakan.
Dengan hikmat-Nya, Tuhan menciptakan dunia ini, sehingga segala sesuatu berada dalam keteraturan sesuai dengan kodratnya. Manusia juga diciptakan, tetapi sebagai puncak karya Allah. Maka pada akhirnya, segala ciptaan terbentuk menjadi sungguh amat baik.
Hikmat adalah sumber sukacita, baik bagi Sang Khalik, Pencipta, maupun bagi si makhluk, yang diciptakan. Tampak bahwa hikmat bagaikan fondasi, di atasnyalah segala sesuatu dibangun. Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk mendengarkan nasihat hikmat karena hikmat berasal dari Allah. Hikmat memang menganggap pendengarnya sebagai anak-anaknya, maka ia mengimbau pendengarnya untuk menghiraukan dan menaati dia agar mereka berbahagia dan mendapatkan berkat.
Hikmat mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia. Hikmatlah yang akan memimpin orang yang bersedia mendengarkan dia, sementara hidup orang yang mengabaikan hikmat akan berakhir sia-sia. Membenci hikmat berarti menyukai maut, menyukai hikmat berarti menyukai hidup. Yang mana yang Anda pilih? Ingatlah bahwa melalui hikmat orang bisa mengetahui rahasia hidup yang memberi kepuasan, yakni hidup yang mendapat perkenan Allah. Sebab itu, jadilah orang yang berhikmat! Yakinkan diri Anda bahwa setiap aspek dalam hidup Anda terbuka pada tuntunan hikmat Allah, agar Anda tidak binasa. Berjalanlah dalam pimpinan hikmat Tuhan melalui pembacaan firman Tuhan tiap hari. Hikmat ada bagi orang yang mencarinya dengan rajin.
Salam Alkitab Untuk Semua