Menjelang di akhir hidupnya dan setelah mengetahui bahwa tidak akan ikut masuk ke tanah Kanaan, Musa mengingatkan ketetapan – ketetapan yang harus dilakukan oleh bangsa Israel ketika telah memasuki tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan. Ketetapan yang disampaikan dalam perikop ini adalah mengenai persembahan dan pesepuluhan sebagai ungkapan syukur akan penyertaan dan pertolongan Tuhan akan bangsa itu. Terdapat tiga hal yang disampaikan oleh Musa terkait persembahan dan persepuluhan.
Yang pertama adalah bangsa Israel harus mempersembahkan hasil pertama dari hasil bumi dan tanah yang telah mereka usahakan. Persembaan ini sebagai tanda ucapan syukur kepada Allah atas kemurahanNya kepada bangsa Israel yang telah membebaskannya dari perbudakan (Mesir) , menuntun serta memberikan Kanaan sebagi negeri yang melimpah susu dan madunya. Semua persembahan ini diberikan kepada imam dimana Tuhan telah pilih. Orang Lewi (imam), orang asing, anak yatim dan janda juga ikut bersama sama merasakan sukacita atas persembahan ini.
Kedua adalah memberikan persembahan persepuluhan kepada Lewi (imam), orang asing, anak yatim dan janda. Memberikan persembahan ini harus disertai dengan pengakuan bahwa hal ini wajib dilakukan dalam kondisi apapun.
Kemudian yang ketiga adalah adanya peneguhan dari Tuhan untuk anak-anakNya yang telah setia melakukan ketetapan Tuhan. Allah berjanji akan mengangkat bangsa diatas bangsa lain, manjadikan bangsa kesayangan, menjadi bangsa tepuji, bangsa yang tenama , terhormat dan umat kudus dihadapan Tuhan (16-19).
Sahabat Alkitab, sebagai umat yang telah mengalami karya pemeliharaan Tuhan sepanjang hidup kita, maka ketetapan ini juga berlaku kepada kita. Allah mengajak kita untuk melakukan ketetapanNya dengan setia dalam kehiduan kita. Kita berkewajiban memberikan yang terbaik yang seharusnya menjadi milik Tuhan. Ungkapan syukur ini dapat kita serahkan kepada gereja, pelayan Tuhan, anak yatim atau janda yang mungkin sangat layak untuk menerimanya. Mari memberikan orang lain dapat merasakan karya Tuhan dalam kehidupan kita. Bukan untuk _menyuap_ Tuhan dengan tujuan agar Dia akan memberikan yang lebih banyak dan melimpah-limpah, tapi semata-mata sebagai salah satu bentuk ucapan syukur dan kepedulian kita sebagai orang-orang yang telah diselamatkan dan menerima serta menikmati kemurahan-Nya. Selamat memberi dengan sukacita.
Salam Alkitab untuk semua