Marah itu Wajar Tapi Bukan Marah-marah

Renungan Harian | 11 Januari 2022

Marah itu Wajar Tapi Bukan Marah-marah

Marah merupakan salah satu ekpresi manusia yang berguna untuk meluapkan emosi. Hal ini dapat menjadi sesuatu yang baik secara mental. Namun, marah akan menjadi buruk bahkan bersifat merusak secara fisik maupun mental ketika terjadi dan dibiarkan secara terus-menerus. Kemarahan eksesif juga besar kemungkinan akan mengalami pertumbuhan. Sesuatu yang awalnya bukan masalah akan berubah menjadi masalah ketika disikapi dengan kondisi marah-marah. Sebuah masalah yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan mudah pun akan berubah menjadi masalah besar yang rumit ketika disikapi dengan marah berlebihan. Artinya, marah semestinya menjadi alat bagi manusia untuk menjalani hidupnya menjadi lebih baik jika mampu dikendalikan oleh si manusia itu sendiri. Namun, situasinya akan berbanding balik ketika manusia justru dikendalikan oleh kemarahan yang berlebihan.

 

Di dalam perikop ini kita melihat bagaimana Nebukadnezar mengubah kebijakan atau hukuman yang sudah ia tetapkan karena kemarahan yang berlebihan. Panas api yang semula bernilai 10 justru ia ubah menjadi 70 karena panas hatinya terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Bahkan, disebutkan bahwa panas api yang berkali lipat itu sanggup membakar orang-orang yang ditugaskan untuk mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Berdasarkan narasi ini kita pun dapat melihat bukti betapa kemarahan yang tidak dikelola dengan baik akan menghadirkan kerusakan bagi orang lain, bahkan bagi mereka yang tidak semestinya menerima dampak tersebut. Selain itu, dari sisi pengelolaan pemerintahan, tindakan Nebukadnezar yang mengambil keputusan berdasarkan kemarahan bukanlah sesuatu yang baik bagi efektivitas kepemimpinannya.

 

Sahabat Alkitab, kita dapat menjadikan tindakan Nebukadnezar yang berlandasakan panas hatinya terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego tersebut sebagai sebuah kesempatan untuk berefleksi. Apakah kita mampu mengelola marah dalam hati? Atau justru, selama ini kita lebih banyak dikenalikan oleh kemarahan itu sendiri? Jangan biarkan panas hati memengaruhi kita dalam mengambil keputusan, bersikap kepada orang lain maupun menilai mereka dalam relasi keseharian kita. Hal ini sangat dibutuhkan agar kita terhindar dari sikap bias maupun berbagai hal yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia