Persoalan harta seringkali menjadi isu panas yang sangat mudah melunturkan ikatan persaudaraan. Pada masa kini, tidak jarang kita menemukan berita mengenai perkelahian di dalam keluarga atau persengketaan yang terjadi di antara anak dengan orang tua yang didasari persoalan harta. Ikatan persaudaraan dan pengalaman cinta yang sudah lama tercipta pun dapat seketika itu juga pudar akibat ketidakmampuan memandang harta secara bijak. Seolah-olah nilai harta jauh lebih berharga dibanding relasi persaudaraan dengan segala cinta yang ada di dalamnya.
Kisah berpisahnya Abram dengan Lot dalam perikop ini menjadi sebuah contoh yang patut untuk direfleksikan bagi setiap umat percaya, secara khusus terkait sikap dalam memandang harta. Abram mengambil keputusan dengan tenang dan bijak. Sikap yang Abraham tunjukkan di tengah perselisihan di antara para gembala merupakan cerminan kebijaksanaan dalam memandang harta, dalam hal ini Abram tidak ingin harta merusak hubungan antara ia dengan Lot, keponakannya. Abram berkata, “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.” Ia tidak membiarkan konflik yang sedang terjadi di antara para pekerja merasuki hubungan keluarga di antara mereka. Abram berhasil menentukkan hal terpenting dalam persengketaan harta.
Sahabat Alkitab, firman Tuhan hari ini memberikan kita pelajaran tentang nilai kekerabatan dan pentingnya menjaga hubungan persaudaraan. Perosalan harta seringkali menjadi batu sandungan yang paling besar untuk merusak sebuah hubungan, apalagi ketika semua pihak merasa paling berhak dan punya kuasa untuk mengklaimnya. Biarlah nilai kebenaran firman Tuhan menjadi sumber utama bagi kita untuk mempertahankan nilai persaudaraan dengan segala pengalaman cinta yang ada di dalamnya melebih segala persoalan dan kepentingan personal, apalagi harta.
Salam Alkitab Untuk Semua