Masalah merupakan sesuatu yang dihindari oleh manusia, meskipun terkadang entah secara sadar maupun tanpa sadar, manusia itu sendirilah yang justru membawa dirinya berada dalam masalah. Di tengah situasi yang demikianlah manusia akan semakin sulit untuk mendengar dan berlaku taat pada TUHAN. Namun, kisah pertemuan Hagar dengan Malaikat TUHAN justru memberikan kita sebuah sikap hidup beriman yang sangat berharga untuk direfleksikan dan diteladani. Sepertinya kita perlu mengakui terlebih dahulu bahwa sosok Hagar cukup jarang mendapatkan perhatian utama dalam pembahasan iman Kristen. Kalau pun ia mendapatkan ruang untuk dibicarakan, nampaknya Hagar terlalu sering dipandang secara negatif. Padahal, teks Kejadian 16, secara khusus perkataan Malaikat TUHAN kepada Hagar justru menunjukkan bahwa ia adalah sosok perempuan tangguh yang taat, bahkan untuk mempertahankan imannya di tengah masalah. Hal ini dibuktikan dengan kesediaan Hagar dalam mengikuti firman TUHAN agar kembali kepada Hagar.
TUHAN tidak mengingingkan Hagar lari dari masalah! meskipun, kita juga perlu menyadari bahwa keputusan untuk kembali kepada Sarai merupakan sesuatu yang tidak mudah bagi Hagar karena ia justru sedang berusaha melarikan diri dari penindasan Sarai. Bahkan, perkataan Malaikat TUHAN pada ayat 9 yang berkata, “Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya.” cukup menggambarkan besarnya masalah yang dihadapi oleh Hagar dan sangat besar kemungkinan bahwa ia akan mengalami penindasan yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Namun, ternyata Hagar memilih untuk mendengarkan firman tersebut dan setia kepada TUHAN, sekalipun ia harus menghadapi masalah yang sangat berat.
Sahabat Alkitab, sangat wajar jika kita merasa lelah ketika menghadapi masalah yang begitu besar dan beban yang begitu berat. Bahkan, ada juga waktu ketika kita ingin melarikan diri dari masalah. Namun, firman TUHAN yang datang kepada Hagar dan kesetiaan Hagar untuk kembali kepada Sarai telah mengajarkan kita bahwa seorang yang beriman tidak akan lari dari masalah karena di dalamnya terdapat karya pemberdayaan TUHAN yang begitu besar. Hagar memang akan mengalami penindasan yang berat, bahkan mungkin semakin berat dari sebelumnya, namun TUHAN tidak membiarkan Hagar menghadapinya sendiri. Justru, TUHAN sedang menyediakan karya berkat bagi Hagar dan anaknya, Ismael. Bagi anda yang sedang bergumul dalam masalah dan berjuang untuk memikul beban yang berat, apakah anda siap untuk menghadapinya dan mengalami karya TUHAN dalam hidup anda?