TUHAN adalah Hakim

Renungan Harian | 15 April 2022

TUHAN adalah Hakim

Inilah waktu bagi Daud untuk membersihkan nama dan citranya yang sudah tercoreng di hadapan Saul. Melalui ayat 8b-16 ini telah tergambar cukup jelas perihal penyebab dibalik kebencian Saul yang begitu besar terhadap Daud. Nampaknya terdapat beberapa pihak yang berupaya menghancurkan keutuhan kerajaan Israel perdana yang dipimpin oleh Saul tersebut, sehingga mereka memengaruhi perspektif Saul mengenai Daud. Itulah sebabnya, Daud berkata kepada Saul, “Mengapa engkau mendengarkan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu?”

 

Interaksi di luar gua itu pun menjadi momen rekonsiliasi, paling tidak untuk beberapa waktu ke depan, antara Daud dengan Saul. Kemudian, pertemuan itu juga menjadi momen penegasan kesetiaan Daud kepada Saul yang sudah dianggap sebagai ayahnya sendiri dan ketaatan iman Daud kepada TUHAN dengan tidak menjamah Saul sebagai orang yang diurapi. Meskipun Daud adalah orang yang pandai berperang, namun ia memilih untuk tidak menggunakan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan antara dirinya dengan Saul.

 

Daud memilih untuk menyelesaikan perkara di dalam TUHAN. Bagi Daud, konflik yang terjadi dengan Saul hanya dapat diselesaikan dengan kebenaran di dalam TUHAN sehingga cara kekerasan bukanlah pilihan di hadapan Daud. Melalui beberapa pengulangan frasa, “…TUHAN kiranya menjadi hakim...antara aku dan engkau…” Daud sedang menyingkapkan kepada Saul sebuah persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh dirinya maupun Saul dan hanya dapat diselesaikan oleh TUHAN. Kebencian yang ada pada diri Saul maupun balas-dendam yang mungkin muncul pada diri Daud bukanlah penentu akan berakhirnya permaslahan yang ada saat itu.

 

Sahabat Alkitab, sikap Daud pada cerita ini menjadi sebuah teladan hidup benar, namun sangat sulit untuk dilakukan. Marilah kita cermati realitas hidup di masa sekarang, yakni banyaknya pihak yang berkonflik dan berupaya menyelesaikan masalah dengan cara-cara yang menurut mereka masing-masing adalah benar dan tepat. Namun, semua upaya itu justru menimbulkan masalah-masalah baru yang berkepanjangan. Oleh sebab itu, kita diajak untuk menjadi agen-agen resolusi konflik dalam kebenaran firman TUHAN. Alangkah indahnya bagi setiap umat TUHAN untuk selalu mengendalikan diri dan menjadikan TUHAN sebagai acuan dalam menyelesaikan masalah. artinya, kita selalu mengenal kebenaran firman TUHAN dan mengimplementasikannya sebagai pertimbangan-pertimbangan dalam mengambil keputusan terkait masalah-masalah yang terjadi, entah dalam hubungan suami-istri, orang tua-anak, bersaudara, berjemaat, maupun bermasyarakat. Semua itu menjaid penting agar kita tidak bertindak dengan cara yang menurut kita benar sendiri. TUHAN adalah hakim yang memimpin setiap pihak kepada kondisi dan penyelesaian masalah yang benar.

AMIN

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia