“Jatuh cinta berjuta rasanya” adalah salah satu penggalan lirik lagu yang terkenal beberapa dekade yang lalu. Lagu tersebut menggambarkan betapa gembiranya seseorang pada saat dipenuhi cinta. Namun, kondisi bisa berbanding terbalik, yakni cinta berubah menjadi lara, ketika cinta yang diharap tak kunjung berbalas bahkan tertolak. Itu pula muncul penggalan lirik yang berkata, “dari pada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini” untuk menggambarkan betapa perihnya cinta yang terkhianati. Penggalan-penggalan lirik ini hanyalah contoh bahwa perasaan cinta memilih dampak yang sangat nyata terhadap hidup manusia. Cinta dapat menggerakan hidup seseorang, namun cinta yang tersakiti juga dapat meruntuhkan harapan seorang manusia.
Melalui perkataan dalam perikop ini, Tuhan menunjukkan bahwa pemulihan yang Ia berikan kepada bangsa Israel akan membawa kondisi hidup mereka menjadi seperti tidak pernah tertolak oleh-Nya. Tentu saja, pernyataan ini sangat menarik untuk ditelaah lebih lanjut dalam sebuah permenungan diri terkait relasi antara kita, sebagai umat, dengan Tuhan. Pada ayat 6 Tuhan berkata, “Mereka akan menjadi seakan-akan tidak pernah Kutolak”. Tuhan tidak berkata, mereka akan menjadi tidak Kutolak, melainkan ‘seakan-akan’ tidak Ia tolak. Artinya, memang pernah terjadi penolakan terhadap bangsa Israel dari Tuhan, yakni pada saat mereka lebih memilih hidup menjauhi segala bimbingan dan tawaran kasih Tuhan. Itulah mengapa, mereka mengalami kemalangan yang sangat menyusahkan pikiran, semangat dan jiwa. Namun, Tuhan tidak membiarkan mereka hidup dalam kesengsaraan cinta yang menyakitkan melainkan Tuhan kembali mendatangi mereka, menawarkan cinta yang sebelumnya telah mereka tolak dan memberikan kesukacitaan dalam semangat cinta yang membara. Cinta Tuhan itulah yang membawa pemulihan bagi mereka, mengubahkan hidup mereka dari hampa menjadi penuh asa dan menghadirkan daya untuk menghadapi kenyataan dunia.
Sahabat Alkitab, Tuhan tidak pernah berhenti memberikan luapan cinta-Nya yang begitu penuh kuasa memberdayakan dan mengubahkan bagi dunia. Kita hanya perlu membuka hati dan memberikan diri untuk mengalami cinta-Nya.