Mengetahui sesuai belum tentu memahami hal tersebut. Ini adalah salah satu nilai dalam proses pendidikan yang tidak dapat dipandang remah oleh setiap pihak yang terlibat di dalamnya, entah mereka yang berperan sebagai pendidik maupun naradididik. Meski demikian, tidak sedikit pula orang yang merasa cukup setelah mengetahui dan tidak melanjutkan pengetahuannya ke dalam tahapan pemahaman yang lebih mendalam. Itulah mengapa, banyak peserta didik yang mendapatkan segudang informasi, namun sedikit dari mereka yang benar-benar memahami semua informasi tersebut hingga menjadi lebih bermakna dan berdampak bagi perkembangan diri mereka di tengah kehidupan keseharian. Hal ini juga berlaku dalam model hidup beriman. 

Sungguh disayangkan jika seorang umat Tuhan yang sudah mendapatkan pengajaran iman, justru tidak mengalami pertumbuhan iman yang jelas akibat kurangnya pemahaman yang sangat personal dan mendalam terhadap setiap pengajaran tersebut. Itulah mengapa, setiap umat Tuhan selayaknya menyadari urgensitas hal tersebut agar terus mengupayakan pertumbuhan iman yang signifikan. Setiap orang yang berperan sebagai pengajar umat pun perlu memerhatikan dampak dari karya pelayanannya yang sangat penting untuk mendampingi umat membangun pemahaman iman atas setiap pengajaran yang diberikan. Artinya, tugas para pengajar ini tidak sekadar memberikan informasi perihal ajaran iman, melainkan juga mengupayakan secara maksimal agar pengajaran tersebut bertransformasi menjadi bagian hidup keseharian umat yang dimulai dengan pertumbuhan pemahaman. Hal inilah yang dilakukan oleh Paulus kepada jemaat di Galatia yang mudah terombang-ambing di tengah beragam pengajaran yang berkembang di tengah komunitas mereka. Kebimbangan iman ini muncul akibat rendahnya kualitas pemahaman umat terhadap setiap pengajaran yang Paulus berikan, sehingga mereka cepat lupa dan beralih kepada beragam pengajaran lainnya dengan tidak memerhatikan baik-tidak baiknya atau tepat-tidak tepatnya ajaran tersebut.

Sahabat Alkitab, permenungan firman Tuhan pada hari ini menjadi cermin besar yang tersingkap bagi kita untuk menilik kualitas pemahaman kita terhadap segala bentuk pengajaran iman yang telah kita dapatkan sampai sekarang. Beragam khotbah maupun ajaran-ajaran iman Kristiani yang telah kita dapatkan tidak dapat berhenti sekadar informasi, melainkan perlu bertransformasi melalui pemahaman iman yang menghasilkan karya dalam hidup keseharian.