Doa pemazmur pada ayat-ayat ini tergolong unik karena ia tidak sekadar memohonkan perlindungan dari tindakan jahat kepada Tuhan, melainkan juga mengharapkan kemampuan untuk tetap hidup benar. Secara lebih dramatis, ia mengungkapkan kepada Tuhan kerelaan hatinya untuk mendapatkan pukulan dari orang benar asalkan ia tetap bertumbuh di dalam kebenaran. Nampaknya pemazmur menyadari bahwa perilaku jahat tidak hanya dapat merugikan setiap objek kejahatan tetapi juga dapat memengaruhi orang untuk menjadi pelaku kejahatan.
Setiap orang yang terbiasa hidup di tengah lingkungan yang jahat cenderung mengalami peurunan daya kiritis terhadapnya dan menumpulkan kepekaan moral untuk menilai antara hal yang jahat dan baik serta membedakan apa yang benar dan salah. Itulah mengapa, pemazmur mengungkapkan doanya agar ia tetap memiliki kemampuan untuk hidup dalam benar, sekalipun hal tersebut terjadi dalam cara yang tidak menyenangkan. Pukulan dari orang benar seperti yang muncul dalam ayat 5 merupakan bentuk penggambaran dari si pemazmur untuk menekankan bahwa didikan agar terus hidup di dalam kebenaran adalah hal yang layak untuk diperjuangkan meski harus melalui cara yang menguji daya tahan dan komitmen.
Sahabat Alkitab, menjalani hidup dalam kebenaran adalah sikap keseharian, cara pandang, bentuk komunikasi, proses penilaian dan prinsip yang saling terintegrasi dan konsisten. Hal ini semestinya menjadi hasil dari hidup setiap umat Tuhan. Syair mazmur yang kita renungkan pada hari ini pun telah mengajak kita untuk menyadari bahwa doa yang kita sampaikan kepada Tuhan tidak semestinya berhenti sebagai bentuk permohonan perlindungan dari kejahatan, tetapi juga berlanjut pada permohonan kemampuan untuk terus hidup di dalam kebenaran.
Kita perlu terus mengingat bahwa sampai kapan pun kebenaran tidak akan pernah berjalan beriringan kompak dengan kejahatan. Keduanya tidak akan pernah dapat bertemu secara harmonis. Artinya, setiap kali kita meminta perlindungan dari berbagai bentuk kejahatan berarti kita juga bersedia untuk terus hidup dalam kebenaran sebagai antitesa dari kejahatan. Biarlah hidup kita terus kokoh di dalam kebenaran firman Tuhan yang tidak hanya membawa damai dalam keseharian kita sendiri, tetapi juga dalam setiap lingkungan dimana kita berada.