Paulus memberikan wejangan sekaligus arahan untuk membangun iklim pelayanan yang sehat di tengah komunitas jemaat. Setelah ia memberikan penekanan nilai komunitas jemaat yang idealnya dipenuhi sikap saling menghargai dan tidak saling merendahkan sebagai tubuh Kristus, kini Paulus pun melanjutkannya dengan berfokus pada kualitas pelayanan atau aktivitas yang dilakukan oleh setiap anggota di dalam tubuh Kristus itu sendiri. Beragam aktivitas yang muncul dalam kehidupan berjemaat atau beragam bentuk pelayanan yang dilakukan oleh para anggota komunitas hendaknya dilakukan dalam ketulusan dan sukacita. Keduanya merupakan standar kualitas yang hendaknya muncul dalam setiap perilaku anggota jemaat pada saat melakukan pelayanan-pelayanan di tengah komunitas. Artinya, pelayanan yang dilakukan oleh seorang umat tidak semestinya dimaksudkan untuk memenuhi tujuannya personal maupun mencari kesempatan demi keuntungan-keuntungan diri sendiri.
Di tengah masa modern ini, kita dapat menemukan beragam bentuk pelayanan di tengah kehidupan bergereja. Dengan kata lain, terdapat banyak ‘ruang’ yang dapat diisi oleh para umat Allah dengan berbagai aksi pelayanan sesuai dengan panggilan, kerinduan, dan kemampuannya. Mulai dari beragam aktivitas yang berfokus pada pembangunan peribadahan, pembangunan komunitas, hingga menjawab berbagai persoalan yang terjadi di luar gereja pun telah menjadi kesempatan-kesempatan bagi umat Allah untuk melayani. Tentu saja, hal ini adalah kondisi yang perlu dirayakan dan disyukuri karena semakin banyak kesempatan bagi umat untuk mengejawantahkan komitmen pelayanannya bagi Allah. Namun, kita juga perlu menaruh sikap kritis agar tidak justru terjebak pada formalitas tindakan maupun disorientasi fokus yang hanya tertuju pada jumlah. Padahal, melalui tulisan Paulus ini kita telah diingatkan bahwa pelayanan hendaknya diwujudkan dalam ketulusan dan penuh sukacita, entah di hadapan Allah maupun terhadap sesama sehingga setiap kegiatan yang kita lakukan di tengah tubuh Kristus dapat membawa pengaruh yang baik terhadap pembangunan jemaat yang berdampak di tengah lingkungan hidupnya