Perjumpaan antara Paulus dengan TUHAN merupakan sebuah pengalaman iman yang sangat personal, yang tidak dapat diduplikasi, tidak dapat dipaksakan, dan tidak dapat disesuaikan dengan kehendak diri sendiri. Pengalaman iman Paulus ketika mendengar suara Yesus Kristus merupakan sebuah perjumpaan yang sangat spesifik dan personal. Tidak ada seorang pun, yang pada saat itu ada di sekitar Paulus, ikut mendengarkan suara yang didengar oleh Paulus. Pengalaman itu pula yang telah menjadi momen perubahan dirinya secara radikal, dari seseorang yang begitu membenci Yesus Kristus dan para pengikut-Nya menjadi orang yang begitu setia dalam melayani firman-Nya. Pengalaman yang sangat spesifik inilah menjadi tanda bahwa perjumpaan iman antara seorang manusia dengan Yesus Kristus akan menghasilkan perubahan cara pandang, orientasi dan sikap hidup secara total. Perubahan ini pun terwujud karena adanya pengenalan yang sangat intim terhadap Yesus Kristus.
Sahabat Alkitab, berdasarkan permenungan ini kita pun diajak untuk mendalami kondisi iman dan setiap bentuk perilaku iman yang kita lakukan selama kita mengaku sebagai umat TUHAN yang beriman di dalam Yesus Kristus. Apakah kita sudah benar-benar menghargai setiap kesempatan untuk berjumpa dengan TUHAN, entah yang terjadi dalam ritus peribadahan maupun dalam berbagai momen personal? Jangan sampai, suara TUHAN yang sedang memanggil untuk mengajak kita berdialog justru terabaikan karena kurangnya kepekaan iman terhadap suara tersebut. Kisah Paulus ini pun menunjukkan kepada kita bahwa kerendahan hati adalah unsur penting untuk mendengar dan menerima suara TUHAN. Kita harus mengingat bahwa pada saat Paulus mengalami perjumpaan iman dengan Yesus Kristus, ia sedang berada pada sebuah misi untuk melakukan penumpasan para pengikut Yesus. Namun, sekalipun berada pada situasi yang demikian Paulus masih bersedia untuk membuka hatinya menerima sapaan dari suara yang mengubah seluruh kehidupannya tersebut. Pertanyaannya sekarang bagi kita adalah apakah kita sudah membuka hati untuk menerima sapaan suara TUHAN?