Segala hal yang terjadi kepada Paulus dalam bacaan hari ini tidak hanya menunjukkan adanya pemulihan fisik pada dirinya, dari yang sebelumnya tidak dapat melihat menjadi kembali melihat, melainkan juga hadirnya pemulihan secara spiritual. Pandangan dan pendengaran iman Paulus yang tadinya tidak dapat melihat dan mendengar Sang Kebenaran, kini telah mengalami perubahan. Namun, Paulus perlu merespons perjumpaan tersebut agar ia menjalani seluruh dampak dari pengalaman iman itu secara sungguh-sungguh. Itulah mengapa, Ananias mengundang Paulus untuk melakukan baptisan sebagai tanda kesediaannya untuk bertobat dan menghidupi transformasi yang sudah TUHAN sediakan tersebut. Hal ini adalah penting bagi Paulus, tidak hanya pada momen itu sendiri, melainkan juga pada seluruh perjalanan kehidupannya kelak.
Sahabat Alkitab, kisah pengalaman iman Paulus ini beserta respons baptisan dan pertobatan yang ia lakukan merupakan contoh konkret bahwa hubungan iman antara umat dengan TUHAN adalah dialog dua arah yang saling merespons. TUHAN menyapa kita melalui beragam cara dan bentuk, di segala situasi dan kondisi yang bisa saja sangat tidak kita duga. Kita pun perlu memberikan respons atas tindakan TUHAN tersebut sehingga hubungan iman itu pun menjadi komunikatif dan saling menanggapi. Respons dari umat merupakan tanda kesediaannya untuk menerima, mendengar dan menghidupi suara TUHAN.
Pada saat ini, kita pun diajak untuk mencermati perihal model komunikasi yang kita bangun dengan TUHAN yang dapat kita mulai dengan menilik kualitas doa yang kita lakukan selama ini. Misalnya, mulailah dengan menggumuli beberapa pertanyaan berikut: Apakah doa-doa yang saya haturkan lebih berorientasi kepada keinginan diri sendiri atau saya sudah mencoba untuk menerima suara TUHAN? Apakah doa-doa saya lebih banyak diisi oleh tuntutan atau kesediaan untuk menghidupi jawaban TUHAN? Apakah doa-doa saya masih berorientasi untuk kenyamanan diri sendiri atau sudah memberikan cukup ruang untuk mendoakan kesejahteraan orang lain? Lalu, apakah ada suara TUHAN yang telah saya dengar namun masih saya abaikan hingga saat ini?