Setelah beberapa rangkaian mukjizat terjadi yang diselingi pengajaran Tuhan Yesus kepada para murid, kini tiba saatnya Tuhan Yesus menanyakan kepada para murid siapa Ia menurut mereka. Ada yang menyebutnya Yohanes Pembaptis, Elia, juga salah satu dari Nabi. Hal mengejutkan sekaligus berani dilakukan oleh Petrus, ia menyebutkan bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias.
Mesias dalam tradisi bangsa Yahudi adalah sebutan bagi Juruselamat yang dijanjikan Allah. Secara turun temurun bangsa Yahudi terus diajarkan tentang pengharapan akan datangnya Mesias. Mesias sebagai sosok yang akan membawa bangsa Yahudi kembali pada kejayaan kerajaan Israel sampai selama-lamanya.Tuhan Yesus datang dari garis keturunan Daud. Di dalam Dia tanda-tanda ajaib dari Allah dinyatakan. Pengajaran dan pelayanan yang dilakukanNya serta banyak mukjizat dilakukanNya, semua yang dilakukanNya menunjukkan dan menegaskan bahwa Dia adalah pribadi yang diurapi Allah.
Maka saat pengakuan akan kemesiasan Yesus itu muncul dari Petrus, sesungguhnya hal tersebut adalah hal yang besar untuk diucapkan seseorang. Dibalik pertanyaan itu mungkin Yesus hendak mengajarkan kepada murid-murid-Nya untuk membangun pemahaman dan pengalaman pribadi yang otentik akan diri-Nya.Dengan kata lain melalui pertanyaan ini kita diingatkan bahwa pengenalan pribadi merupakan hal penting dalam proses beriman kita. Pertanyaan ini juga berlaku bagi kita saat ini, sejauh mana pengenalan kita akan dia, Sang Mesias? Jangan-jangan pemahaman kita tentang-Nya hanya sebatas mendengar “apa kata orang tentang Yesus” dan bukan pemahaman serta pengalaman pribadi kita akan Dia. Bangunlah relasi dengan-Nya dan kenalilah Dia sebagai seorang pribadi yang begitu mencintai kita. Coba kita bayangkan sejenak, Sang Kristus menatap mata kita dengan dalam dan bertanya “Apa katamu, siapakah Aku ini?” Bagaimana kita akan menjawab pertanyaan tersebut? Semoga kita dapat menjawabnya dengan tepat dan penuh kesungguhan hati.