Bacaan firman Tuhan pada hari ini menunjukkan kepada kita beberapa hal, yakni: Pertama, peristiwa pembebasan penduduk Yabes-Gilead telah menjadi momen pembuktian dari kualitas kepemimpinan Saul. Kemampuan Saul dalam mengatur strategi dan mengarahkan orang Israel dalam misi penyelamatan itu telah cukup menunjukkan kepiawaiannya terkait perang. Hal ini pun merupakan salah satu kemampuan penting yang sangat diperlukan oleh seorang raja. Kedua, dialog dalam daftar bacaan ini telah menunjukkan bahwa ada sebagian orang yang menyangsikan pemilihan Saul dan kemampuannya menjadi seorang raja. Kemunculan kelompok-kelompok semacam ini pun tidaklah sehat bagi stabilitas sebuah kerajaan karena sangat rentan menimbulkan pemberontakan yang berujung perpecahan. Itulah sebabnya, tidak mengherankan jika muncul respons yang cukup keras dari orang-orang Israel lainnya yang mendukung Saul menjadi raja, terlebih lagi setelah mereka melihat kemampuan Saul tersebut. Namun, Saul pun tidak meresponsnya secara demikian dan inilah yang juga menjadi hal ketiga yang dapat kita temui dari daftar bacaan ini, yakni Saul memiliki hati yang takut akan Tuhan. Hal ini terbukti dengan sikapnya yang melarang pembunuhan terhadap orang-orang yang menolak pemilihannya karena Saul lebih memilih untuk menghormati penyelamatan yang telah Tuhan lakukan bagi bangsa Israel pada hari itu. Alhasil, proses penobatan itu pun terjadi dalam keutuhan dan penuh sukacita dengan kesadaran atas tindakan Tuhan bagi bangsa Israel.
Sahabat Alkitab, terdapat banyak proses kehidupan yang bisa saja menjadi momen-momen yang sangat menentukan masa depan kita. Itulah mengapa, kita pun perlu menjalaninya dengan penuh keseriusan dan totalitas, bukan justru menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada. Apabila Saul tidak menjalani momen itu dengan sungguh, maka sangat mungkin penbatan itu terjadi dalam penolakan yang sangat keras hingga berujung pemberontakan-pemberontakan yang dilandasi keraguan atas kualitas Saul. Namun, Saul mampu menjalani setiap kesempatan tersebut secara efektif dengan kesadaran iman yang sangat melekat kepada Tuhan.
Pada hari ini, kita pun diajak untuk menyadari setiap momen yang muncul dan menggunakannya secara efektif. Cukuplah dengan menggunakan setiap kesempatan hidup yang masih kita dapatkan dengan keseriusan dalam setiap tindakan dan kesadaran iman yang takut akan Tuhan. Kita perlu menyadari bahwa setiap waktu dalam perjalanan kehidupan ini perlu kita optimalkan sebagai kesempatan untuk melakukan yang terbaik, bukan hanya untuk mencapai prestasi diri sendiri namun jauh lebih tinggi dari itu adalah untuk memuliakan nama Tuhan.