Apa yang akan anda lakukan jika anda memiliki kesempatan untuk memberikan balasan kepada orang yang telah melakukan hal jahat kepada anda? Apabila seseorang memendam kebencian dalam luka yang telah ia alami, maka besar kemungkinan ia akan melakukan pembalasan jika berpeluang untuk melakukannya. Kondisi yang sama sebenarnya bisa terjadi berulang kali pada diri Daud, seorang pemuda yang begitu dibenci dan berulang kali mendapatkan pencobaan pembunuhan oleh Saul.
Pada perikop bacaan hari ini kita dapat melihat keteladan sikap kesatria dan kebijaksanaan Daud sebagai seorang raja. Di tengah kekuasaan yang telah ia dapatkan sebagai raja atas Yehuda dan kematian Saul, Daud bisa saja memberikan perintah untuk menghabisi para pengikut Saul, yakni kaum Yabes-Gilead. Namun, Daud justru menunukkan belas kasihnya bagi mereka. Bahkan, Daud memuji kesetiaan dan totalitas pengabdian mereka kepada Saul. Tidak berhenti sampai di situ, Daud pun memohonkan berkat atas kaum Yabes-Gilead sebagai bentuk restu dan jaminan bahwa Daud tidak akan melakukan tindakan yang mengancam keselamatan mereka. Semua ini adalah bentuk dari sikap hidup seorang manusia yang hatinya dipenuhi kedamaian dan takut akan Tuhan.
Sahabat Alkitab, kita telah diperhadapkan dengan pengajaran iman mengenai sikap hidup yang lepas dari jerat dendam. Kisah mengenai sikap Daud ini pun dapat kita jadikan sebagai cermin refleksi terkait hidup keseharian kita, khususnya dalam setiap relasi yang kita miliki dengan orang lain. Teladan iman yang muncul pada diri Daud bukanlah hasil dari kehebatannya sendiri, melainkan karena adanya kuasa Tuhan yang berperan besar pada dirinya. Sebagai umat Tuhan, teladan iman seperti yang muncul dari kisah Daud ini pun bukanlah sekadar konsep yang abstrak, melainkan perlu menjadi kenyataan dalam hidup sehari-hari. Kita perlu menyadari bahwa memeluk dendam dalam luka adalah penghalang bagi kita untuk menjalani hidup yang menjadi berkat. Oleh sebab itu, bukalah diri kita untuk selalu dikuasai firman Tuhan sehingga kita dimampukan untuk terlepas dari jerat dendam dan mampu menjadi berkat bagi orang lain, termasuk bagi mereka yang telah menimbulkan luka dalam hidup kita.