Realita kehidupan manusia kadang memang dipertunjukkan kekerasan, perang, ataupun nyawa yang hilang sia-sia karena hawa nafsu sesama manusia yang kadang tidak bisa mengendalikan amarah dan dendamnya. Namun sebagai umat Allah yang menciptakan kehidupan, maka sudah sewajarnya jika nilai-nilai kehidupan yang kita junjung dan harus diutamakan dalam segala situasi. Inilah yang hendak diajarkan raja Daud kepada Yoab, panglima Israel itu sekaligus bawahannya. Amarah dan dendam membuat Yoab membunuh Abner pada situasi damai dan bukan saat peperangan. Dalam perjanjian lama memang memuat banyak kisah tentang kekerasan bahkan juga pembunuhan, tetapi juga perlu diingat bahwa konteksnya adalah perang yang menentukan masa depan bangsa. Tapi bukan berarti Allah membenarkan kekerasan dalam segala situasi.
Itulah sebabnya Yoab dihukum oleh Daud. Pada teks ini, Daud hendak “menghukum” sekaligus mengajarkan kepada Yoab untuk memiliki empati dan berbelarasa atas mereka yang kehilangan Abner. Dengan berkabung, sesungguhnya Yoab diajak tengah dididik untuk lebih menghargai kehidupan. Apa yang dilakukan Daud tersebut sekaligus pengajaran pada rakyatnya, untuk menghargai kehidupan yang dianugerahkan Tuhan.
Sahabat Alkitab, kehidupan diberikan Tuhan kepada kita dengan tujuan yang baik. Setiap orang bertanggung jawab atas hidupnya sekaligus diajak untuk dapat menghargai kehidupan sesamanya. Dalam pertunjukan kekerasan yang ditampilkan oleh dunia, hendaknya orang kristen menunjukkan perilaku yang selalu mengedepankan kasih dan kemanusiaan. Maka kedamaian perlahan-lahan makin menampakkan tujuannya bukan sekedar angan-angan yang sulit tercapai.