Di dunia ini rasanya tidak ada orang yang tidak menginginkan perdamaian. Kita semua menginginkan situasi yang aman, nyaman, damai, dan tertata dengan baik. Namun seringkali realita yang ada berkata lain. Kita diperhadapkan pada situasi yang berkebalikan dari apa yang didambakan. Tengoklah media sosial kita akhir-akhir ini, berita mengenai diskriminasi, kekerasan, hingga korupsi masih begitu marak. Rasanya geram melihat itu semua terjadi. Pertanyaannya adalah, dapatkah kita berbuat sesuatu untuk turut mewujudkan keamanan serta kedamaian di negeri kita tercinta ini?
Dalam sejarah Israel kita dapat menyaksikan upaya raja Daud dalam memperluas dan memperkuat wilayah kerajaan Israel. Kemenangan demi kemenangan berhasil diraihnya karena penyertaan TUHAN. Bahkan bangsa Filistin yang begitu sulit ditaklukkan, akhirnya dapat tunduk di bawah kepemimpinan Daud. Kini buah dari kemenangan tersebut dapat dinikmati oleh anaknya, raja Salomo. Ia menerima upeti dari Filistin dan bangsa-bangsa lain yang tersebar di sekitar sungai Efrat hingga Mesir. Bisa kita bayangkan betapa luasnya wilayah tersebut. Secara otomatis kesejahteraan rakyat Israel pun terjamin, berkat relasi yang baik dengan kerajaan-kerajaan tetangga.
Pada kitab 1 Raja-raja 4: 25, kesejahteraan rakyat Israel tersebut digambarkan dengan ungkapan bahwa mereka diam dengan tenteram, masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon aranya. Anggur dan ara paling banyak digunakan dan dibudidayakan oleh orang Israel. Buahnya menjadi konsumsi umum masyarakat, sementara pohonnya menjadi tempat bernaung yang meneduhkan. Maka kita dapat menyimpulkan bahwa gambaran tersebut dapat ditafsirkan untuk menjelaskan tingkat keamanan serta kesejahteraan yang tinggi bagi seluruh rakyat Israel. Kedamaian dan keamanan tersebut tidak hanya dirasakan oleh mereka yang tinggal di kota-kota dengan benteng yang kuat, tetapi juga di pedesaan yang paling terbuka terhadap serangan musuh-musuh. Hal ini sedikit banyak terjadi karena ketaatan raja Salomo kepada Tuhan, serta kebijaksanaan yang dianugerahkan oleh Allah sendiri. Pada akhirnya Salomo dihormati sebagai raja yang bersungguh-sungguh dan tidak ragu turun tangan karena kepeduliannya kepada rakyat Israel.
Sahabat Alkitab, mari kita belajar dari Salomo yang bersedia untuk berkarya dan bekerja bagi kedamaian serta kesejahteraan rakyatnya. Meskipun kita bukan pemimpin-pemimpin formal, tetapi sebagai orang percaya kita dipanggil untuk mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan bersama. Saat kebencian merebak dimana-mana dan merusak kedamaian, maka kita diundang untuk membawa damai dan mewartakan kasih dalam situasi yang sulit sekalipun.