Pada bacaan hari ini kita ditunjukkan betapa TUHAN memberkati raja Salomo. Ia dilimpahi kekayaan dan dikelilingi orang-orang kepercayaan yang bertanggung jawab atas tugasnya. Para kepala daerah menjalankan salah satu tugasnya yaitu menyediakan makanan bagi raja Salomo dan penghuni istana, bahkan makanan bagi kuda-kuda yang digunakan untuk keperluan transportasi raja. Salomo dikisahkan memiliki banyak kuda dengan kereta-keretanya serta pasukan berkuda dalam jumlah yang besar. Hal ini termasuk sesuatu yang baru bagi kerajaan Israel. Kuda pada masa itu bukan hanya sekedar hewan ternak melainkan aset negara yang dapat meningkatkan probabilitas kemenangan Israel dalam perang. Hal tersebut sekaligus menandakan bahwa gaya kepemimpinan Salomo berbeda dengan ayahnya, ia sepertinya telah mengadopsi kebiasaan kerajaan-kerajaan besar di sekitar Israel. Pada masa Daud berkuasa mayoritas tentara Israel adalah infanteri atau pasukan berjalan kaki. Dengan demikian pengadaan pasukan berkuda menandakan peningkatan strategi dan kekuatan militer kerajaan Israel, meskipun saat itu mereka sedang dalam suasana damai atau tidak berperang. Dalam kacamata iman kita dapat memaknai hal tersebut sebagai cara TUHAN untuk melindungi umatNya dengan menghadirkan orang-orang yang akan memperkuat kerajaan Israel. Namun yang terbesar diantara itu semua adalah berkat yang TUHAN berikan kepada Salomo berupa hikmat, pengertian, dan akal budi.
Hikmat Salomo menjadi yang terbesar, melebihi hikmat orang-orang ternama dari kerajaan-kerajaan besar di Timur dan Mesir. Dengan hikmat yang luar biasa ini ia menciptakan karya sastra yang indah dan sarat pengajaran. Tak heran namanya termasyur dan banyak cendekia datang untuk mendengar, dan belajar darinya. Hal ini menegaskan bahwa janji Tuhan kepada Daud senantiasa dipelihara-Nya hingga kepada masa pemerintahan Salomo. Mungkin cara Tuhan memelihara Daud berbeda dengan cara Tuhan memelihara Salomo, tetapi yang jelas baik Daud dan Salomo menerima berkat Tuhan dalam berbagai cara yang sungguh berguna bagi keduanya dalam menyelenggarakan pemerintahan yang baik demi kesejahteraan seluruh rakyat Israel.
Sahabat Alkitab, seringkali kita mengkotak-kotakkan apa yang dapat dikategorikan sebagai berkat-Nya dan apa yang tidak. Biasanya pengkategorian itu terkait dengan apakah Tuhan mengabulkan apa yang kita minta atau tidak. Dalam bacaan kali ini kita belajar bahwa penyertaan Tuhan dapat terjadi dalam berbagai cara. Hal tersebut terjadi karena Tuhan tidak pernah mengingkari janji-Nya untuk menjaga dan merawat umat-Nya. Maka yang dapat kita lakukan adalah menjalani kehidupan dengan bersandar penuh pada Tuhan dan menjalani hidup dengan hikmatNya. Keduanya adalah “kemewahan” yang sesungguhnya bisa diupayakan oleh setiap orang percaya. Hal tersebut berarti kita hidup dalam hikmatNya, yakni hidup selaras dengan kehendakNya. Keselarasan itu diwujudkan dalam kita memandang, berpikir, berkata, serta bertindak. Dalam kelimpahan kasih karunia Tuhan itulah kita kemudian dipanggil untuk membagikan berkat kepada sesama.