Tuhan bertindak dengan inisiatif kasih-Nya yang besar dengan merengkuh manusia agar selalu berada dalam rangkulan-Nya. Namun, hal yang disayangkan adalah seringkali manusia itu sendiri yang memilih untuk melepaskan diri dan memberontak terhadap-Nya. Meski demikian, kasih Tuhan yang begitu erat ditujukan kepada manusia pun tidak dapat begitu mudahnya terhilang hanya karena kebebalan hati manusia. Bahkan, lebih tepatnya, Tuhan tidak membiarkan kita dengan begitu saja lepas dari rangkulan kasih-Nya. Salah satu buktinya muncul melalui berita kenabian dari Yeremia.
Pesan dari Tuhan dalam perikop ini telah menunjukkan bahwa pembuangan yang dialami oleh umat Israel bukanlah menjadi penanda berakhirnya rangkulan cinta sang Sumber kehidupan. Tuhan justru mengutus Yeremia untuk memberitakan janji penyelamatan dan pembaharuan kualitas jatidiri mereka sebagai umat Tuhan. Mereka mendapatkan kepastian rancangan Tuhan mengenai transformasi hidup di masa mendatang, pasca proses pembuangan tersebut. Melalui pesan kenabian ini pula Tuhan ingin mengingatkan umat yang sedang berada dalam pembuangan bahwa mereka selalu berada dalam perhatian, pemeliharaan dan rancangan damai sejahtera-Nya.
Sahabat Alkitab, kiranya renungan firman Tuhan pada hari ini dapat menjadi oasis iman setiap kita yang sedang berada di tengah gersangnya kehidupan. Secara khusus, bagi setiap orang yang sedang bergumul hebat dan berbeban berat menghadapi kenyataan hidupnya, biarlah berita firman Tuhan ini menjadi pengingat bagi jiwa yang lara. Kiranya hati dan pikiran kita tetap dapat terarah kepada inisiatif kasih Tuhan yang tidak berakhir. Tuhan tidak akan membiarkan kita terpisah dari pemeliharaan-Nya dan berakhir dalam keputusasaan tanpa arah pembangunan hidup yang jelas. Transformasi Tuhan selalu tersedia bagi hidup setiap umat yang memberikan komitmen penuh menaati-Nya. Kita hanya perlu memberikan diri secara utuh untuk selalu hidup dalam rancangan karya Tuhan, sang Pemberi kasih kekal.