Rehabeam berhasil meredam kemarahan rakyat Israel dengan membatalkan penyerangan yang telah dirancangnya. Semua ini terjadi karena ia mengikuti perintah TUHAN yang disampaikan melalui Semaya. Pembatalan ini bukan hanya menyelamatkan nyawa para prajurit dan orang-orang yang mungkin akan terdampak perang, namun juga menjadi bukti ketaatannya pada perintah TUHAN. Kini raja Rehabeam memilih untuk berfokus membangun kota-kota pertahanan di wilayah Yehuda. Lima belas kota yang disebutkan dalam teks terletak di perbatasan selatan dan barat Yehuda. Setiap kota-kota pertahanan dilengkapi dengan perisai dan tombak untuk menjadikannya kuat. Tidak hanya perlengkapan senjata, raja juga menjamin kebutuhan pangan bagi perwira dan pasukan yang bertugas.
Mekanisme pertahanan diri merupakan cara dari seseorang untuk memberikan proteksi kepada diri sendiri terhadap situasi yang dianggap tidak menyenangkan dan menimbulkan kecemasan. Sikap ini tercermin dari tindakan yang dilakukan oleh Rehabeam. Melalui benteng dan perisai yang dibangun, ia ingin melindungi dirinya beserta kerajaan yang dipimpinnya. Hal ini wajar dan perlu dilakukan, mengingat kondisi situasi politik dan keamanan kerajaan yang dipimpinnya berbeda dengan situasi masa kepemimpinan ayahnya. Pada masa kepemimpinan raja Salomo, ketika ia taat mengandalkan hanya TUHAN semata, situasi kerajaan aman dan damai sejahtera, sehingga membangun benteng atau kota pertahanan dirasa bukan sesuatu yang mendesak untuk dilakukan. Kini saat kondisi sudah jauh berbeda, maka membangun perlindungan menjadi fokus utama bagi Rehabeam. Hal ini bukan berarti bahwa Rehabeam melupakan Tuhan, justru bentuk kepercayaannya kepada Tuhan adalah melalui proses mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Sahabat Alkitab, kehidupan yang kita jalani pasti penuh dengan tantangan. Namun Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Salah satu bukti nyata penyertaan Tuhan adalah Ia menciptakan kita dengan akal budi, yang sebenarnya berguna bagi kita untuk menghadapi tantangan serta pergumulan yang ada. Hal itu ditunjukkan melalui bacaan kita hari ini. Rehabeam mengantisipasi tantangan-tantangan yang mungkin timbul pasca kerajaannya terpecah. Dengan memperkuat benteng-benteng serta kota yang ada, ia sesungguhnya tengah merancang strategi untuk bertahan. Saat ini kita pun dapat melakukan hal yang sama, mungkin dengan memperkuat aspek-aspek tertentu dalam karakter serta keimanan kita yang dapat menjadi benteng kala tantangan dan pergumulan terjadi.