Rendah Hati Menerima TeguranNya

Renungan Harian | 8 Juni 2024

Rendah Hati Menerima TeguranNya

Pada bacaan sebelumnya kita ditunjukkan tentang upaya Rehabeam menjaga keamanan kerajaan Israel dengan membangun kota-kota pertahanan. Setiap kota pertahanan dilengkapi dengan senjata dan pasukan khusus, serta ia menugaskan pula anak-anaknya laki-laki (selain Abia) untuk menjadi pemimpin di kota-kota tersebut. Kehadiran para imam dan orang-orang Israel dari utara yang memilih untuk bergabung di bawah kepemimpinan raja Rehabeam, juga menambah kekuatan kerajaan. Raja Rehabeam dikelilingi oleh orang-orang yang berintegritas terhadap kerajaan, dan kerajaan Israel menjadi semakin kuat dan teguh. Sayangnya kondisi baik ini tidak bertahan lama, semuanya berubah ketika Raja Rehabeam beserta seluruh umat mulai terlena dan meninggalkan Tuhan. 

 

Raja Rehabeam beserta seluruh rakyatnya dikejutkan dengan serangan Sisak, raja Mesir yang membawa 1200 kereta, 60.000 tentara berkuda, dan pasukan infanteri yang tak terhitung banyaknya terdiri dari orang Libia, orang Suki dan orang Etiopia, tidak terhitung banyaknya. Dibawah kepemimpinan raja Sisak, kota-kota pertahanan di wilayah Yehuda hingga Yerusalem berhasil ditaklukkan. Dalam sekejap situasi kerajaan Israel berubah, dari kerajaan kuat menjadi tawanan. Sebagai seorang raja, Rehabeam lupa bahwa dibalik keberhasilannya mempertahankan kerajaan, ada tangan TUHAN yang menopang. Dibalik setiap orang yang mendukungnya dalam memajukan sistem kerajaan, ada tangan TUHAN yang menggerakkan. Kelalaiannya ini menjadi teladan yang buruk bagi rakyatnya, sehingga semua ini terjadi.

 

Tak lama kemudian Firman TUHAN datang kepada Nabi Semaya demikian, “Kamu telah meninggalkan Aku, oleh sebab itu Aku pun meninggalkan kamu dalam kuasa Sisak.” Nabi Semaya meneruskan Firman TUHAN ini kepada raja Rehabeam beserta para pemimpin Yehuda. Mereka menerima dan segera menyadari kesalahannya dengan merendahkan diri kepada TUHAN. Melalui FirmanNya, TUHAN menegur sekaligus memberikan pengajaran bagi Israel. Hal ini sesuai dengan janji yang telah disampaikanNya kepada raja Daud, bahwa TUHAN sendiri yang akan menjadi Bapa atas keturunan Daud dan akan mendidik keturunannya dengan keras. Namun kasih setiaNya akan tetap ada dan dinasti Daud akan lestari selama mereka taat dan setia kepadaNya (2 Samuel 7: 14-16).


Sahabat Alkitab, merespon teguran dari Tuhan dan segera berbalik untuk kembali ke jalannya bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Terlebih ketika kita sedang dalam pergumulan yang berat. Biasanya saat krisis melanda kita cenderung lebih mudah untuk menyalahkan orang lain bahkan Tuhan atas apa yang kita alami. Sebagai orang beriman hendaknya kita belajar untuk merefleksikan setiap hal yang terjadi dalam hidup kita. Bisa saja Allah menginginkan kita untuk belajar mengenalNya lebih dalam justru melalui tantangan atau pergumulan yang kita hadapi. Sebagaimana Rehabeam mau merendahkan hatinya saat Tuhan menegurnya dengan begitu keras. Teguran itu bukanlah tanda ketidakpedulian Tuhan, melainkan cara Tuhan mendidik umatNya. Maka mari kita melatih diri untuk peka terhadap seruan Tuhan.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia