Sahabat Alkitab, nampaknya kita perlu mengakui bahwa mengalami permasalahan dalam hidup bukanlah sesuatu yang asing bagi seorang manusia. Terlepas dari kecil atau besarnya masalah tersebut, kita tentu pernah atau bahkan mungkin sedang mengalami. Terkadang ada momen ketika kita merasa begitu percaya diri untuk bertahan dan berjalan menghadapi situasi tersebut, namun mungkin juga ada momen ketika kita merasa ingin menyerah. Momen-momen nyata inilah yang menjadi bagian dari pelatihan iman yang menuntut konsistensi dan komitmen.
Pada saat umat TUHAN sedang mengalami pembuangan, tentu saja situasi tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Tekanan hidup, ketidakbebasan yang harus mereka rasakan, dan sulitnya menjalani keseharian akibat berada dalam posisi yang tertindas telah memengaruhi banyak kondisi keimanan mereka. Terlebih lagi, semua beban dan permasalahan itu telah membuat mereka sungguh-sungguh kehilangan harapan akan masa depan. Dengan kata lain, mereka merasa sepertinya hidup mereka sudah selesai. Itulah mengapa, nabi Yesaya menggambarkan mereka sebagai orang miskin dan sengsara di tengah kehausan dan kelemahan akibat situasi hidup yang sangat tidak menunjang proses kehidupan seorang manusia. Namun, justru di tengah situasi yang demikianlah TUHAN mengutus nabi-Nya guna menyampaikan harapan ke depan mata dan menanamnya kembali dalam hati umat-Nya.
Sekali lagi, kita melihat bagaimana TUHAN menyapa umat-Nya dengan penuh belas kasihan, pengertian dan posisi keberpihakan yang jelas demi membangkitkan mereka keluar dari keterpurukan. Pada saat umat-Nya merasa tidak ada jalan keluar, ketika situasi hidup terasa begitu menghimpit, ketika jalan terasa buntu oleh beragam permasalahan yang begitu besar untuk dihadapi, TUHAN menunjukkan bahwa Ia memberikan yang nyata dalam hidup umat-Nya. Pernyataan yang TUHAN sampaikan, yakni “Aku tidak akan meninggalkan mereka.” merupakan sebuah kalimat sederhana, tidak sulit untuk dipahami, namun memiliki nilai dan dampak yang begitu besar bagi umat-Nya. Dengan kata lain, mereka tidaklah sendirian karena TUHAN bersama mereka.
