Pesan yang membangkitkan ulang pengharapan pada diri umat yang sedang hidup di tengah pembuangan tidak hanya berisikan gambaran akan sebuah kondisi yang imajinatif, melainkan TUHAN berkomitmen untuk menghadirkan sang mesias demi mewujudkan pengharapan tersebut. Inilah bentuk nubuatan mesianik yang menjadi bagian dari spiritualitas umat Israel pasca pembuangan. Mereka menitikberatkan hati dan iman akan hadirnya sang mesias.
TUHAN mengingatkan umat-Nya bahwa segala pilihan harapan yang bertebaran di sekeliling mereka, dalam hal ini ilah-ilah yang mereka kenal dari bangsa-bangsa lain, adalah palsu. Tidak ada satu pun yang nyata dan mampu memberikan pertolongan bagi mereka. Segala janji dan pengharapan yang disebarluaskan atas nama ilah-ilah itu adalah semu serta hanya menggiring mereka kepada kekecewaaan. Ini adalah pesan yang perlu mereka terima dan imani sehingga hati serta pikiran mereka hanya tertuju kepada TUHAN.
Sahabat Alkitab, umat TUHAN di pembuangan perlu menyadari bahwa pengharapan yang nyata hanya ada pada TUHAN sehingga mereka tidak mudah terombang-ambing oleh beragam pilihan yang menawarkan janji-janji manis, yang meskipun terkesan sangat menggiurkan, namun sesungguhnya hanya membawa mereka kepada kekecewaan yang berlipat ganda. Hal ini pun perlu untuk kita refleksikan dalam kehidupan sehari-hari, yakni agar hati dan pikiran kita selalu tertuju kepada TUHAN, Sang Pengharapan yang sejati. Terkadang, entah sadar maupun tidak sadar, perhatian kita tertuju kepada sejumlah pilihan yang terkesan manis untuk dipercaya padahal hanya menawarkan janji-janji semu belaka. Namun, tidak demikian halnya dengan TUHAN! Memang, berelasi iman dengan TUHAN tidaklah menjadikan segala keinginan kita menjadi kenyataan, segala permohonan yang disampaikan pasti akan dikabulkan, maupun jalannya kehidupan akan selalu berjalan sesuai dengan angan-angan. Namun, TUHAN selalu memberikan kehadiran-Nya yang nyata dalam hidup setiap umat-Nya.