Salah satu kecenderungan yang sangat mungkin muncul pada diri manusia yang sedang berada dalam situasi hidup yang tidak menyenangkan adalah melakukan pemberontakan atau perlawanan. Terkadang upaya itu memang tepat untuk dilakukan, sesuatu dengan tujuan yang jelas dengan cara yang benar tentunya. Namun, tidak jarang pula upaya itu dilakukan dengan tujuan yang keliru dan cara yang tidak benar. Hal ini pun dapat terjadi dalam hubungan beriman antara seorang manusia dengan TUHAN. Ketika ia berada dalam situasi hidup yang tidak sesuai dengan rancangannya, tidak tertutup kemungkinan baginya untuk melakukan perlawanan kepada TUHAN. Individu ini memberikan pemberontakan dengan mempersalahkan TUHAN atas segala situasi yang sedang terjadi dalam hidupnya dan merasa seolah ia mengetahui apa yang semestinya terjadi. Pada tahap inilah manusia sedang tersesat dengan disorientasi keinginan dan tujuan hidupnya yang tidak sesuai dengan realitas.
Perikop yang kita baca pada hari ini pun menjadi teguran dari TUHAN untuk membangkitkan kesadaran pada diri manusia, dalam hal ini umat-Nya, agar melepaskan diri dari pemberontakan akibat disorientasi tujuan dan keinginan mereka atas realitas kehidupan. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kenyataan hidup di dalam pembuangan bukanlah sesuatu yang nyaman dan mudah untuk diterima. Namun, TUHAN pun tidak pernah meninggalkan mereka, bahkan Dia selalu mengutus nabi guna menyampaikan berita pertobatab, berita pengampunan dan transformasi. Hanya saja, semua karya yang TUHAN lakukan adalah sesuai dengan kehendak-Nya, bukan sesuai dengan keinginan dan tujuan manusia.
Sahabat Alkitab, permenungan firman TUHAN pada hari ini telah mengajarkan kita perihal kerendahan hati dalam beriman untuk mengikut TUHAN. Kita perlu cepat tanggap atas segala intensi diri yang dapat membawa kita kepada upaya-upaya pemberontakan yang justru menyesatkan kita semakin menjauhi TUHAN karena realitas hidup tidak sesuai dengan keinginan dan tujuan kita secara pribadi. Oleh sebab itu, bukalah hatimu dalam menjalani relasi iman dan terimalah kehadiran karya TUHAN dalam kerendahan hati dengan keyakinan bahwa Dia selalu membawa kita dalam rancangan damai sejahtera-Nya.