Perubahan menjadi sosok yang lebih baik sesungguhnya sesuatu yang didambakan oleh setiap insan. Hal tersebut karena kita menyadari ada banyak manfaat atau kebaikan yang dihasilkan dari perubahan tersebut. Sebagai umat Tuhan kita percaya bahwa sumber perubahan itu adalah Allah semata dan IA pasti akan membantu umat-Nya yang hendak bertumbuh sehingga menghasilkan buah yang baik dalam kehidupannya. Demikianlah janji Allah bagi Yehuda dalam teks yang kita baca. Pada ayat 36 ia berjanji akan melakukan restorasi kepada bangsa yang hancur itu. Metafora yang digunakan untuk menggambarkan pemulihan itu sangatlah indah, kota-kota dibangun, tembok yang runtuh dipulihkan, taman-taman yang gersang akan diubah seperti Eden. Luar biasa bukan pemulihan yang dikerjakan Allah?
Menariknya dalam perubahan-perubahan baik yang dilakukan oleh Allah tersebut, IA mengundang manusia untuk dapat mengidentifikasi apa yang sebenarnya sungguh-sungguh dibutuhkan dan memintanya langsung kepada Allah seperti yang nampak pada ayat 37. Dari sini kita dapat melihat bahwa perubahan besar yang terjadi dalam kehidupan adalah sebuah upaya kolaboratif antara ciptaan dengan Sang Pencipta.
Sahabat Alkitab, seringkali kita bingung untuk memulai perubahan pada diri kita. Kita mungkin menyadari kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering kita lakukan, tetapi saat hendak mengubahnya ada banyak halangan dan rintangan yang kita hadapi. Pada hari ini kita belajar untuk melibatkan Allah dalam proses tersebut. IA adalah Tuhan yang sungguh baik dan berkenan untuk mengubah umat-Nya. Karena dengan demikian lah kemuliaan Allah nampak melalui kehidupan yang kita pancarkan. Kiranya Tuhan menolong kita untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.