Janji Allah adalah satu-satunya kepastian yang dapat kita pegang sebagai orang beriman. Tidak ada yang abadi di dunia ini, tetapi kasih Tuhan adalah satu-satunya hal yang tetap dan abadi. Jika Tuhan berjanji untuk menyelamatkan kita, maka itulah yang akan dipegang-Nya selama-lamanya.
Pada teks yang kita baca, adalah lanjutan dari keresahan Paulus yang mendapati kenyataan pelik bahwa saudara-saudara sebangsanya begitu sulit untuk menerima kabar baik penyelamatan Allah. Namun pada sisi yang lainnya, kita tidak boleh melupakan janji Allah yang dinyatakan kepada Bapa-Bapa Israel bahwa Ia akan senantiasa menyertai bangsa tersebut. Bagi Paulus Firman Allah tidak mungkin gagal, karena janji keselamatan yang Allah nyatakan tersebut sesungguhnya ditujukan kepada setiap orang Israel secara rohani, bukan secara etnis. Itu berarti janji tersebut akan ditegakkan, karena kini Allah menegakkan perjanjian keselamatan yang dimateraikan melalui karya serta pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Satu hal lain yang perlu kita ingat adalah keselamatan selalu bergantung pada kemurahan hati Allah dan bukan pada upaya kita, dengan demikian keselamatan selalu menjadi hak prerogatif Allah, bagian manusia adalah mengucap syukur atas kehidupan yang diberikannya dengan meneladani Kristus seumur hidup kita.
Sahabat Alkitab, melalui Firman Tuhan pada saat ini kita diingatkan kembali untuk berpegang pada janji dan kemurahan hati-Nya. Hanya kasih karunia Tuhan lah yang menyelamatkan kita. Itulah kepastian yang menjadi fondasi dari seluruh bangunan iman kita. Maka dari itu hendaknya setiap orang berpegang teguh pada janji-janji Tuhan sebagaimana yang tertulis dalam firman-Nya.