Sahabat Alkitab, syair Mazmur pada hari ini kiranya dapat menjadi pengingat bagi setiap hati yang sedang gundah dan gamang menghadapi kenyataan hidup yang penuh pergumulan. Di tengah situasi yang seperti itu, iman dan pengharapan memang sangat mudah untuk memudar. Tidak sedikit pula umat Tuhan yang merasa tidak diperhatikan bahkan ditinggalkan oleh Tuhan. Maklum saja, kondisi pahit dan situasi sulit memang bukanlah sesuatu yang didambakan oleh manusia. Itulah mengapa, tidak sedikit manusia yang merespons kenyataan hidup yang demikian dengan cara-cara yang terlalu egois dan cara pandang yang terlalu sempit.
Kesaksian iman dari Pemazmur seperti yang muncul pada beberapa ayat ini pun menjadi sebuah penegasan tentang tindakan Tuhan yang seringkali berbeda dengan penilaian kita sebagai manusia. Pada saat kita merasa Tuhan membiarkan kita sendiri dan meninggalkan kita di tengah situasi hidup yang penuh pergumulan, pemazmur justru menunjukkan bahwa sesungguhnya Tuhan memberikan perhatian dan mengingat kita. Tuhan mengingat kita, ketika kita direndahkan oleh manusia lain. Tuhan mengingat kita, ketika kita kalut di tengah masalah. Tuhan mengingat kita, ketika kita menghadapi banyak tekanan. Tuhan tidak membiarkan kita sendirian, apalagi melupakan kita. Bahkan, tidak berhenti sampai di situ, Tuhanlah satu-satunya pihak yang memberikan pertolongan dan pemeliharaan bagi kita.
Saat ini, setiap kita pun diajak untuk menilik ke dalam diri sendiri terkait pemaknaan iman mengenai peran Tuhan di dalam kehidupan kita, secara khusus pada saat kita menghadapi beragam pergumulan. Marilah kita bertanya kepada diri sendiri: Kesimpulan apa yang kita lekatkan kepada Tuhan, pada saat kita berada di tengah pergumulan yang begitu berat? Respons apa yang kita wujudkan, ketika menghadapi tekanan kehidupan? Seberapa sering kita mengingat peran Tuhan dan bersyukur kepada-Nya, sekalipun hidup kita penuh masalah? Dia adalah Tuhan yang terus mengingat.