Ciptaan selalu terikat dengan tujuan yang telah ditentukan oleh penciptanya. Sebagaimana tersirat dalam kitab Kejadian, sebuah manifesto iman yang pesan utamanya adalah bahwa seluruh alam semesta diciptakan oleh Allah yang Maha Kuasa. Dalam penjelasan mengenai penciptaan manusia, Allah menetapkan manusia yang diciptakan dalam gambar dan rupanya serta memiliki mandat khusus untuk mengelola serta mewujudkan penatalayanan yang baik atas alam ciptaan Tuhan.
Fakta iman tersebut direfleksikan kembali dalam perikop kali ini. Pemazmur mengingat dan mengagungkan Allah yang menciptakan alam semesta dengan segala keindahan serta keteraturannya. Pemazmur mengajak umat beriman untuk melihat kebesaran Allah justru melalui eksistensi dirinya. Jika dibandingkan dengan semesta termasuk benda-benda langit ciptaan-Nya, manusia sungguh tidak ada artinya. Namun Allah telah menciptakan kita serupa dan segambar dengan diri-Nya, dalam terminologi yang lebih teknis dikenal dengan istilah “imago Dei”. Di tengah keterbatasan manusia, Allah memperlengkapi kita sehingga dapat melaksanakan mandatnya.
Apakah mandat Allah tersebut? Menguasai, mengelola, mewujudkan penalayanan yang baik atas hewan-hewan dan tumbuhan atau dengan kata lain ciptaan Allah lainnya. Penghayatan akan kemahakuasaan Allah diwujudkan dalam gerak manusia untuk memelihara alam ciptaan-Nya. Sebagaimana Allah yang Mulia mewujudkan keadilan dan hikmat-Nya, demikianlah manusia diundang untuk mewujudnyatakan keadilan kepada segala ciptaan yang diwujudkan melalui hikmat-Nya.
Sahabat Alkitab, marilah kita kembali mengingat bahwa keberadaan kita di dunia ini adalah untuk memenuhi tujuan-Nya bagi kita. Tujuan itu terungkap dari prakarsa Allah untuk menciptakan manusia serupa dan segambar dengan Dia, sehingga kita mampu untuk menjalani kehidupan dengan hikmat-Nya serta mewujdukan keadilan serta penalayanan yang baik kepada sesama ciptaan. Kesadaran itu dilandasi oleh hal berikut yakni di tengah segala ciptaan Allah yang begitu luar biasa, Ia menempatkan manusia dengan begitu mulia agar kita sadar atas tugas serta tanggung jawab kita kepada ciptaan lainnya.