Relasi antara Allah dengan umat-Nya, merupakan sebuah pengalaman yang sangat mendalam melampaui segala bahasa yang dapat diutarakan oleh manusia. Maka dari itu, Alkitab menggunakan beragam metafora untuk menggambarkan relasi antara Allah dengan manusia. Pada saat ini kita hendak menghayati sebuah metafora yang begitu mendalam mengenai relasi Allah dengan manusia yakni Tuhan sebagai Sang Gembala.
Menjaga domba-domba (gembala) adalah pekerjaan yang umum selama berabad-abad dalam zaman Israel kuno. Domba adalah binatang yang benar-benar bergantung penuh pada gembalanya. Sementara gembala yang baik akan menjaga domba-dombanya dengan baik bahkan rela mempertaruhkan dirinya untuk melindungi domba-domba tersebut. Mazmur 23 berada dalam nuansa tersebut. Allah adalah Sang Gembala dan kita adalah domba-domba-Nya. Pemazmur menyatakan kedekatan dan pengharapannya kepada Sang Gembala. Bagaikan gembala yang membawa domba-dombanya ke padang rumput dan sumber air sejuk, demikianlah Tuhan menuntun umat-Nya pada kedamaian serta jalan yang benar. Mengikut Tuhan tidak akan membawa kita kepada kebinasaan.
Menarik untuk melihat kejujuran pemazmur dalam menangkap realitas yang terjadi. Kehidupan tidak pernah lepas dari tantangan serta kesulitan, sehingga mengikut Tuhan bukan berarti kita tidak pernah mengalami itu semua. Melainkan dalam tuntunan Sang Gembala, lembah kekelaman sekalipun dapat dilalui dengan baik. Musuh-musuh yang menghadang tidak menjadi sebuah ancaman. Alih-alih bahaya, hidup seseorang yang telah berpasrah penuh pada Sang Gembala akan berlimpah dengan kebaikan serta kasih setia Tuhan. Syair ini ditutup dengan pernyataan komitmen sang pemazmur yang sangat menggugah hati yakni kesediaan untuk berdiam di Rumah Tuhan sepanjang masa.
Sahabat Alkitab, marilah kita meneguhkan relasi bersama dengan Allah. Kesibukan dan segala dinamika kehidupan mungkin telah menjauhkan kita dari-Nya, maka dari itu kembalilah kepada rengkuhan Sang Gembala Agung. Percayakanlah kehidupan kita hanya kepada-Nya, sebab Tuhan lah yang menjadi sumber kekuatan di tengah segala ketidakpastian hidup yang terjadi. Semoga Tuhan Sang Gembala Agung akan menuntun kita senantiasa.