Manusia memiliki akal budi yang memungkinkan dirinya untuk membuat beragam pemikiran serta perencanaan bagi kehidupannya. Namun seringkali kita berada dalam ilusi bahwa segala sesuatu dapat kita kendalikan dan kuasainya. Padahal dalam realitanya ada saja hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan serta kuasai seutuhnya. Maka hendaknya setiap orang merendahkan hati dan tunduk pada Dia yang berkuasa atas segala rancangan yang ada.
Perikop kita pada saat ini dimulai dengan potret atas realitas yang terjadi. Tuhan menggagalkan dan meniadakan rencana bangsa-bangsa. Umat pada saat itu gentar dengan bangsa-bangsa besar di sekeliling mereka yang begitu digdaya dan bisa menguasai Israel kapan saja, tetapi pemazmur mengingatkan bahwa hanya rencana serta kehendak Tuhan saja lah yang akan terlaksana. Maka berbahagialah mereka yang meletakkan kepercayaan sepenuhnya kepada Allah.
Bagi mereka yang mengakui dan tunduk pada kemahakuasaan Allah, maka Ia bagaikan seorang bapak yang memandang anak-anak dengan penuh kasih. Dari tempat kediaman-Nya, Ia menilik semua penduduk bumi. Dalam kuasa-Nya, Tuhan mengerti segala hati dan perbuatan anak-anak-Nya.
Inilah undangan pemazmur bagi kita semua umat beriman sepanjang masa yaitu, “mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia (ayat 18).” Kita memang dapat memiliki beragam rancangan dan pemikiran atas masa depan kita, tetapi ingatlah untuk menjalani hal-hal tersebut dengan takut akan Dia. Kuasa dan kehendak Tuhan sajalah yang akan terwujud dalam dunia. Maka hiduplah dalam syukur dan berserah kepada-Nya. Segala rancangan kehidupan kita sesungguhnya telah berada dalam genggaman-Nya.