Jalan Hidup Orang Benar

Renungan Harian | 7 Agu 2025

Jalan Hidup Orang Benar

Belakangan ini tersebar sebuah pendapat yang kontroversial mengenai kemiskinan, bahkan dirasa kurang empatik. Pendapat tersebut menyatakan bahwa orang miskin akan tetap miskin karena pola pikirnya yang malas berkembang, dan sikap mereka yang iri dengan orang kaya. Tentu pendapat ini mengundang banyak reaksi. Isu kemiskinan dan kekayaan memang selalu memantik perdebatan, siapa yang layak disalahkan? Apa hidup hanya soal kerja keras? Lalu di mana tempat Tuhan dalam percakapan ini?


Mazmur hari ini mengajak kita menepi sejenak dari keramaian perdebatan tersebut. pemazmur berkata, “Lebih baik yang sedikit pada orang benar daripada yang berlimpah-limpah pada orang fasik.” (Mazmur 37:16). Sebuah pernyataan yang sederhana, tetapi menampar cara pandang zaman yang memuja hasil, bukan hati. Mazmur 37 tidak bicara tentang kemiskinan sebagai kebajikan, tetapi tentang kualitas hidup yang tidak bisa dibeli, yaitu ketenangan jiwa yang lahir dari relasi yang benar dengan Allah. Jalan hidup orang benar adalah jalan yang mungkin tampak sederhana di mata dunia, tapi di mata Tuhan, itu jalan yang penuh kemuliaan.


Pemazmur tidak menutup mata terhadap kenyataan bahwa orang fasik seringkali tampak menang; mereka meminjam tapi tidak membayar, mereka merancang kejahatan terhadap orang benar. Dunia memang tidak selalu adil. Tetapi Mazmur ini mengingatkan bahwa kemenangan yang tidak berakar pada kebenaran, hanyalah ilusi yang sebentar lagi lenyap seperti asap. Pemazmur menegaskan bahwa Tuhan sendiri yang menopang orang benar dengan tangan-Nya. Sehingga mereka yang memilih jalan lurus, meski harus melawan arus mayoritas, akan tetap dituntun langkahnya. Bahkan ketika tergelincir, mereka tidak dibiarkan jatuh terhempas. Hidup mereka mungkin tidak selalu mudah, tetapi selalu ditopang. Mazmur ini menjadi ‘peta kehidupan beriman’ bagi siapa saja yang lelah dengan standar kesuksesan palsu. Ia memulihkan cara pandang kita yang letih membandingkan diri. Di dalam Tuhan, “memiliki sedikit” bukan berarti kekurangan, sebab yang sedikit itu disertai damai, kemurahan hati, dan warisan kekal.


Pemazmur menutup bagian ini dengan kesaksian yang jujur, “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti.” (ayat 25). Ia tidak berkata orang benar tidak akan pernah mengalami kekurangan, tetapi hidup mereka tidak pernah dibiarkan tanpa pemeliharaan Tuhan.


Sahabat Alkitab, kita hidup di zaman di mana banyak orang menyesuaikan moralitas dengan target pencapaian. Tetapi Mazmur hari ini mengingatkan kita agar tetap berjalan dalam kebenaran, meski jalannya sunyi. Tetap memilih memberi daripada mengambil. Tetap setia pada prinsip, meski dunia menyebutnya "naïf".


Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia