“Pengharapan di Tengah Ketidakadilan”

Renungan Harian | 5 Sep 2025

“Pengharapan di Tengah Ketidakadilan”


Beberapa waktu lalu publik dibuat geram ketika wacana kenaikan gaji pejabat justru disuarakan di tengah sebagian besar rakyat yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan pokok. Ada pula kasus kriminalisasi warga kecil yang tengah mempertahankan tanahnya dari proyek tambang atau perkebunan besar. Di saat masyarakat berjuang menghadapi krisis lingkungan akibat banjir dan polusi, kebijakan yang keluar justru sering lebih memihak korporasi ketimbang keselamatan rakyat. Banyak orang merasa bahwa suara protes mereka seperti ditelan angin, tak pernah sungguh-sungguh didengar oleh mereka yang berkuasa. 


Di tengah situasi demikian, Mazmur 58 menjadi suara yang menguatkan di tengah situasi yang begitu kacau. Pemazmur mengawali dengan gugatan langsung, “Sungguhkah kamu memberi keputusan yang adil, hai para penguasa?” Apakah kamu hakimi anak-anak manusia dengan jujur?” (ayat 2). Kritik ini masih sangat aktual. Para pemimpin yang seharusnya menjaga kebenaran dan kesejahteraan bersama, justru digambarkan sebagai ‘ular yang menutup telinga’, tuli terhadap kritik, tidak mau mendengar jeritan rakyat. Karena itu, pemazmur tidak lagi berharap pada sistem yang rusak. Ia berseru kepada Allah untuk campur tangan secara radikal, mematahkan kekuatan orang fasik, melenyapkan mereka seperti air yang menghilang, seperti siput yang menjadi lendir. Bahasa keras ini bukan sekadar kutukan emosional, tetapi doa resistensi: jeritan iman yang tidak mau tunduk pada penindasan. Puncaknya adalah keyakinan bahwa Allah, bukan manusia, adalah Hakim yang sejati. Dialah yang akan menegakkan keadilan di bumi (ayat 12).


Sahabat Alkitab, dalam pandangan pemazmur, keluh-kesah rakyat bukan sekadar suara keresahan sosial, melainkan sebuah doa yang jujur dari hati yang terluka. Ketika suara rakyat dibungkam, doa menjadi wujud perlawanan. Ketika hukum dan kebijakan berpihak pada yang kuat, iman menegaskan bahwa Allah tidak pernah berpihak pada ketidakadilan. Dengan berdoa, kita bukan hanya meletakkan keadilan pada tangan Allah, tetapi juga memberi diri dibentuk untuk berani bersuara, berpihak pada yang lemah, dan menjaga harapan di tengah kegelapan. Sebab sekalipun keadilan dunia bisa dibungkam, harapan dalam Allah akan terus bergema.



Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia