“Minta Tolong pun Butuh Keberanian”

Renungan Harian | 6 Sep 2025

“Minta Tolong pun Butuh Keberanian”


Di era media sosial, banyak orang terlihat kuat, bahagia, dan selalu mampu mengendalikan hidup. Namun di balik layar, tidak sedikit yang bergumul dengan rasa takut, kesepian, atau tekanan hidup yang berat. Alih-alih meminta tolong, kita sering menutup diri, takut dianggap lemah, atau khawatir kisah kita justru menjadi bahan gosip. Padahal, keberanian sejati justru tampak ketika kita mengakui keterbatasan dan berani membuka diri. Mazmur hari ini menolong kita melihat bahwa meminta pertolongan bukanlah kelemahan, melainkan tindakan iman.


Mazmur 59 lahir dari situasi penuh ancaman. Pemazmur menggambarkan musuh yang melolong seperti anjing dan mengelilingi kota (ayat 7, 15), suatu metafora tentang ancaman yang terus mengintai, menekan, dan membuat hati tidak tenang. Dalam keadaan genting, sang pemazmur tidak berpura-pura kuat. Ia berseru, “Lepaskanlah aku dari musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan aku” (ayat 1). Permohonan yang diungkapkan pemazmur bukan sekadar ekspresi ketakutan, tetapi juga pengakuan iman. Di balik kerentanan itu, ia percaya bahwa Allah adalah kekuatannya dan tempatnya berpegang.. Mazmur 59 menunjukkan bahwa meminta tolong kepada Allah adalah bentuk keberanian spiritual: berani mengakui ketidakmampuan diri, lalu bersandar pada kasih setia Allah (חֶסֶד → ḥesed) dan kesetiaan-Nya (אֱמֶת → ʾemet).


Sahabat Alkitab, meminta tolong bukan hanya soal mencari bantuan, tetapi juga keberanian untuk mengakui kerapuhan diri kita. Mungkin hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan, tetapi ingatlah bahwa kerapuhan/kerentanan bukanlah kelemahan, melainkan keberanian untuk menjadi diri sendiri yang apa adanya. Pemazmur melakukan hal itu di hadapan Allah, ia jujur tentang rasa takutnya, sekaligus menaruh kepercayaannya pada Allah yang menjadi benteng hidupnya. Melalui kesaksian hidupnya, pemazmur hendak mengingatkan kita, bahwa doa permohonan adalah tindakan berani. Dunia mungkin mengajarkan kita untuk selalu kuat dan mandiri, tetapi iman mengajarkan kita bahwa keberanian sejati adalah kerendahan hati untuk mengaku, “Aku butuh pertolongan.” Maka, jangan takut meminta tolong, baik kepada Allah maupun sesama yang dipercayakan-Nya. Sebab, dalam keberanian itu, kita menemukan benteng sejati, kasih setia Allah yang menopang, dan sesama yang bisa menjadi perpanjangan tangan-Nya.



Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia