Memuji Tuhan adalah sebuah tindakan liturgis yang mewarnai bakti dan ibadah manusia kepada Allah. Karya Allah yang melampaui segala sesuatu senantiasa menghadirkan kepada kita beragam alasan untuk bersyukur dan memuji Tuhan. Bahkan di tengah kesulitanpun, Allah tetap berkarya menghadirkan pertolongan bagi umat-Nya yang dengan setia tetap berserah serta percaya kepada-Nya.
Mazmur 108 menggambarkan sebuah nuansa batin bangsa Israel yang tengah berada dalam peperangan serta ancaman bangsa-bangsa lain. Di tengah situasi tersebut mereka berjalan dengan keyakinan penuh akan Allah yang menolong mereka. Itulah sebabnya syair ini dimulai dengan ajakan untuk memuji Tuhan yang menghadirkan pertolongan bagi umat-Nya. Gambus dan kecapi ditampilkan menandakan instrumen yang dipakai umat pada masa itu di kala tengah berada dalam kesukacitaan besar. Pujian kepada-Nya bukan sekedar ekpresi emosional belaka melainkan tindakan iman yang mengingatkan umat atas kebesaran Allah.
Puji-pujian itu didasarkan pada kedaulatan Allah yang memiliki segala sesuatu. Maka bangsa-bangsa pun adalah milik Tuhan. Nama-nama daerah di Israel disebutkan pemazmur untuk menegaskan bahwa seluruh Israel dan juga bangsa-bangsa ada di bawah otoritas Allah. Tidak ada satupun yang berada di luar kendali Tuhan.
Maka dari itu saudara sekalian marilah bangkit dari keterpurukan yang tengah melanda kita. Pergumulan, tantangan, bahkan permusuhan yang mungkin sedang kita alami tidak lebih besar dari kasih serta kedaulatan Allah. Hiduplah dalam cinta kasih-Nya karena dari situlah datang pertolongan serta keyakinan iman untuk terus maju menghadapi segala tantangan yang terjadi. Pertolongan kita bukan berdasarkan situasi manusiawi, melainkan kuasa ilahi. Pujilah Dia senantiasa karena Allah tidak pernah berhenti melawat kita.
























