Orang Lewi mendapatkan tanggung jawab spesifik dari Tuhan untuk menjalankan hidup ritus peribadatan orang Israel. Mereka tidak hanya bertanggung jawab atas kehidupan sukunya sendiri, melainkan setiap individu yang hidup di tengah bangsa Israel yang membutuhkan hubungan dengan Tuhan. Itulah mengapa, mereka memiliki peran yang tidak main-main entah di hadapan sesama manusia maupun di hadapan Tuhan. Salah satu contohnya dapat kita lihat melalui ayat 4, yakni mengenai Nadab dan Abihu yang mati di hadapan Tuhan akibat kesemena-menaan menjalankan perannya. Kita perlu menyadari bahwa setiap peran yang kita miliki membutuhkan pemenuhan tanggung jawab yang tidak semestinya dilakukan secara asal. Nadab dan Abihu adalah contoh dari oknum yang tidak menyadari nilai dari perannya dan dampak dari tanggung jawabnya, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. Konsekuensi yang keduanya dapatnya sesuai dengan penceritaan pada ayat 4 memanglah cukup mengenaskan. Namun, hal tersebut telah cukup menunjukkan bahwa pemenuhan tanggung jawab tidak semestinya dipandang remeh.
Sahabat Alkitab, marilah kita renungkan kualitas pemenuhan tanggung jawab yang kita lakukan hingga saat ini. Apakah kita sudah cukup efektif menjalankan peran dan tanggung jawab kita atau justru masih secara asal-asalan? Misalnya, apakah kita sudah cukup bertanggung jawab menjadi orang tua, menjadi anak, menjadi saudara, menjadi teman, menjadi pemimpin, menjadi orang yang dipimpin, menjadi pekerja? Kemudian tentunya, apakah kita sudah bertanggung jawab menjadi umat Tuhan?